Di balik euforia kemerdekaan, mereka juga menyelipkan misi serius: meningkatkan UMKM lokal. Mereka turun langsung ke rumah-rumah pelaku usaha kecil --- mulai dari penjual kue basah, jamu, hingga penjual kue tradisional.
Dengan memberikan pelatihan sederhana soal pemasaran digital, pengemasan produk, dan branding UMKM, mereka berhasil membuka wawasan warga. Bahkan, beberapa pelaku usaha sudah mulai membuat akun media sosial untuk promosi produk!
"Baru ngerti ternyata jualan bisa lewat Facebook ,WhatsApp, Tiktok, dan Shopee. Terima kasih anak-anak KKN," ujar Bu Komariah, pemilik usaha keripik singkong.
Aksi Lingkungan yang Menampar Nurani: Plang Sampah!
Satu kegiatan mereka yang paling viral di media sosial desa adalah saat memasang plang informasi tentang lama waktu sampah terurai oleh alam.
Plang-plang itu dipasang di titik strategis --- dekat perbatasan desa yang sering dilalui warga, anak sekolah dan lain nya. Isinya? Fakta mencengangkan seperti:
"Kaleng susu butuh 200 tahun untuk terurai."
"Botol plastik bisa mencemari tanah hingga 450 tahun!"
Plang sederhana ini membuka mata banyak warga, bahkan anak-anak pun mulai ikut bertanya, "Kak, kalau sampahnya dibakar boleh gak?"
"Ini baru edukasi yang nendang! Kami malu sendiri lihat tulisan di plang itu," kata seorang warga sambil tertawa malu.
Bukan Sekadar KKN, Tapi Kisah yang Akan Terus Dikenang