Tidak hanya penyuluhan dan senam, kegiatan ini juga menghadirkan sesi pemeriksaan kesehatan gratis. Warga dapat memeriksa tekanan darah, kadar gula, dan indeks massa tubuh secara langsung. Layanan ini disambut baik oleh masyarakat yang jarang memiliki kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Hasil pemeriksaan kemudian digunakan sebagai bahan edukasi agar warga lebih sadar terhadap kondisi tubuh masing-masing. Para petugas kesehatan juga memberikan saran tentang langkah-langkah menjaga kestabilan kondisi tubuh melalui pola makan dan olahraga. Dengan begitu, kegiatan ini memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Menurut salah satu praktisi olahraga yang hadir, keberhasilan sosialisasi ini terletak pada keterlibatan aktif masyarakat. Ia menyebut bahwa perubahan perilaku hidup sehat tidak bisa dipaksakan, melainkan harus tumbuh dari kesadaran diri. Oleh karena itu, pendekatan yang bersifat partisipatif menjadi strategi yang tepat dalam kegiatan ini. Warga diberi ruang untuk berbagi pengalaman dan saling memberi motivasi. Dengan suasana yang terbuka dan akrab, semangat hidup sehat terasa lebih mudah menyebar di tengah masyarakat.
Pemerintah Desa Manggungjaya menilai kegiatan ini sebagai langkah awal dalam membangun budaya sehat yang berkelanjutan. Mereka berencana menjadikan kegiatan serupa sebagai agenda rutin desa. Selain itu, akan dibentuk tim kecil yang beranggotakan masyarakat dan praktisi olahraga untuk mengawal keberlanjutan program. Tim ini bertugas memantau kebiasaan hidup sehat warga serta mengadakan kegiatan kebugaran secara berkala. Dengan demikian, sosialisasi ini tidak hanya berhenti pada satu kegiatan, tetapi menjadi gerakan nyata yang berkesinambungan.
Para mahasiswa dan dosen dari program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka membantu dalam penyusunan materi sosialisasi, pelaksanaan senam, serta dokumentasi kegiatan. Keterlibatan akademisi ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mendukung pemberdayaan masyarakat. Melalui kolaborasi ini, pengetahuan ilmiah tentang olahraga dan kesehatan dapat diterapkan langsung dalam kehidupan nyata. Kegiatan ini menjadi contoh sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam membangun generasi yang sehat dan produktif.
Salah satu hal menarik dari kegiatan ini adalah pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung program sosialisasi. Panitia menggunakan media sosial dan aplikasi pesan singkat untuk mengajak warga dan menyebarkan informasi seputar pola hidup sehat. Video edukatif juga diputar selama kegiatan berlangsung agar pesan yang disampaikan lebih menarik dan mudah dipahami. Pendekatan digital ini membuktikan bahwa kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan secara positif untuk mendukung gerakan hidup sehat. Dengan cara ini, pesan-pesan edukatif dapat menjangkau lebih banyak orang, bahkan setelah kegiatan selesai.
Di sela-sela acara, beberapa warga mengungkapkan rasa senang dan haru karena kegiatan seperti ini jarang dilakukan di desa mereka. Mereka merasa mendapat banyak ilmu baru yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Beberapa warga bahkan bertekad untuk mengurangi kebiasaan duduk terlalu lama bermain gawai dan menggantinya dengan aktivitas fisik. Testimoni positif ini menjadi indikator keberhasilan kegiatan sosialisasi. Dukungan moral dari masyarakat juga memperkuat keyakinan bahwa perubahan menuju pola hidup sehat bisa dimulai dari langkah kecil di tingkat desa.
Perwakilan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang yang hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Desa Manggungjaya. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain. Menurutnya, membangun masyarakat sehat tidak hanya tanggung jawab tenaga medis, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk praktisi olahraga. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan dan fasilitas olahraga sederhana di wilayah pedesaan. Dengan dukungan lintas sektor, gerakan hidup sehat akan lebih mudah diwujudkan.
Pada akhir acara, seluruh peserta berfoto bersama sebagai simbol kebersamaan dan komitmen menjaga pola hidup sehat. Kegiatan ditutup dengan doa bersama agar masyarakat Desa Manggungjaya senantiasa diberi kesehatan dan semangat untuk terus bergerak aktif. Beberapa peserta juga mengusulkan agar setiap minggu diadakan senam bersama di lapangan desa. Usulan ini disambut positif oleh aparat desa yang berjanji akan menjadwalkannya secara rutin. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi menjadi awal dari perubahan perilaku hidup masyarakat.
Dampak positif kegiatan ini mulai terlihat ketika beberapa warga mulai membentuk kelompok olahraga kecil seperti jalan pagi, bersepeda, dan senam ibu-ibu. Mereka juga membuat grup daring untuk saling mengingatkan jadwal olahraga dan berbagi tips sehat. Hal ini membuktikan bahwa sosialisasi telah berhasil menumbuhkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Keterlibatan warga dalam kegiatan pasca-sosialisasi menunjukkan bahwa program ini benar-benar diterima dengan baik. Keberlanjutan semacam ini sangat penting untuk menjaga semangat hidup sehat di tengah masyarakat.
Selain berdampak pada individu, kegiatan ini juga mendorong solidaritas sosial di antara warga. Melalui kegiatan bersama, hubungan antarwarga menjadi lebih erat dan penuh kekeluargaan. Mereka saling menyemangati untuk menerapkan gaya hidup sehat di lingkungan masing-masing. Semangat gotong royong terasa kuat, mencerminkan nilai-nilai budaya lokal yang positif. Dengan begitu, sosialisasi hidup sehat tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan rasa kebersamaan di masyarakat.