Mohon tunggu...
Tedi nugroho
Tedi nugroho Mohon Tunggu... Novelis - Tedi Nugroho

pengubah kopi menjadi tulisan berarti

Selanjutnya

Tutup

Nature

Suara Air, Suara Ketenangan

30 Juli 2018   01:32 Diperbarui: 30 Juli 2018   12:59 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi ( pxhere.com )

Setiap hari semua orang beraktivitas sesuai rutinitas masing-masing. Mulai dari yang sekolah sampai yang sudah bekerja mempunyai kegiatan yang harus dituntaskan sebelum istirahat datang. 

Dari apa yang dikerjakan mempunyai dampak yang berbeda-beda. Tidak jarang tingkat aktivitas yang menguras tenaga dan pikiran akan membuat kita lelah, jenuh, dan stres. Apabila itu dibiarkan akan membuat kita dalam tekanan, frustrasi, dan pikiran kita tidak bisa berpikir secara tenang. Jika kita teruskan dari efek-efek rutinitas yang kita tidak bisa jinakkan akan sangat berbahaya untuk rohani atau jasmani kita.

Banyak dari kita yang berusaha menghilangkan semua beban kita sejenak mulai dari minum kopi, mendengarkan musik, dan bermain game. Namun, sayangnya tidak semua orang sependapat dengan contoh yang saya sebutkan di atas. 

Mengonsumsi kopi memang membuat adrenalin kerja kita semakin meningkat, tetapi tidak membuat pikiran kita tenang. Mendengarkan musik akan membuat kita terbawa suasana oleh lagu yang kita putar seperti galau saat mendengarkan musik yang bernada sendu. Bermain game hanya membuat kita penasaran dan emosi, apalagi game yang berkelanjutan dan memperebutkan posisi teratas. Tentu contoh yang disebutkan tidak berlaku untuk semua orang, masih  banyak lagi cara untuk membuat pikiran lebih rileks.

Belum ada survei pasti yang menyebutkan 99% orang sutuju bahwa suara air dapat menjadi sebuah energibaik yang membuat kita tenang. Namun, hampir dari kita setuju bahwa hujan membuat tidur nyenyak dan deburan ombak membuat kita bisa menikmati suasana di tepi pantai. Tanpa kita sadari bahwa kita sedang menikmati suara bukan keindahan tetesan air ataupun gulungan ombak. 

Pendapat suara air yang membuat kita tenang diperkuat oleh beberapa pakar, antara lain Orfeu Buxon, Profesor Kesehatan Biobehavioral dari Universitas Pennsylvania, menyampaikan bahwa suara gemercik air bisa mempengaruhi pikiran seseorang agar tetap tenang, nyaman, dan tidak khawatir dengan keadaan. 

Suara-suara yang lamban dan teratur adalah jenis suara yang tidak mengancam. Itulah mengapa jenis suara seperti ini menenangkan. Kemudian, menurut ahli biologi kelautan, Wallace J Nichols, rasa tenang ketika dekat dengan air adalah naluri umum manusia karena air menutupi lebih dari 70 persen permukaan bumi dan sekitar 70 persen bagian dari tubuh manusia juga terdiri dari air. Hal itu membuat otak kita merespon hubungan biologis tersebut. 

Sebagai manusia yang selalu dihadapkan tantangan setiap harinya pasti akan menemui tekanan dari tanggung jawab, rekan ataupun dalam perjalanan. Jika penat tidak dilepaskan, maka akan menumpuk dan berdampak buruk bagi kita. 

Jika kita setuju bahwa suara air dapat menjadi energibaik yang dapat menenangkan kita karena tidak mungkin setiap harinya harus pergi ke pantai atau air terjun untuk menenangkan diri sehingga kita dapat membuat gemercik air menyambut kelelahan di rumah kita, bisa kolam maupun akuarium bila kita memang membutuhkan ketenangan dari suara air. Menurut Cherry Hadibroto dan Don WS, penulis Kolam Hias serta Rahasia Kebun Asri, air yang jatuh secara teratur dan terus-menerus mampu mengalihkan kita dari bunyi-bunyi tak nyaman. Dengan energibaik kita akan mendapatkan pancaran-pancaran kekuatan positif saat akan melakukan aktivitas dan dapat menghilangkan pancaran-pancaran kekuatan negatif setelah lelah seharian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun