Mohon tunggu...
Tubagus Al Amin
Tubagus Al Amin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hidup dalam kesederhanaan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Sepakbola Dikuasai Mafia

5 Januari 2015   19:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:46 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Bagi kebanyakan kalangan pecinta sepakbola, hasil pertandingan diakhir tahun 2014 dan awal tahun 2015 yang terjadi diberbagai liga eropa, merupakan hasil yang luar biasa. Banyak kejutan terjadi, tim besar ditahan bahkan  dikalahkan tim yang nggak diperhitungkan. Contohnya di pertandingan Boxing Day kesebelasan Totenham Hotspur mengalahkan Chelsea 5-3. Chelsea banyak sekali kemasukan gol karena pemain belakangnya bermain amburadul. Kok bisa padahal, dapat dilihat sejak liga premiere bergulir di 2014, tim Chelsea lah yang paling kuat pertahanannya. Apakah malam itu Jose Maurinho lupa memarkir bus..?

Begitu juga dengan Manchester City walau jadi tuan rumah, ditahan imbang 2-2 oleh Burnley. Padahal sudah Unggul duluan 2-0, burnley adalah kesebelasan yang saat ini berada di jurang degradasi. Alasan dari Pellegrini pelatih City karena timnya kelelahan, kayaknya kurang pas. Sebab sudah sejak lama liga premiere diadakan, kesebelasan bertanding pada boxing day, dengan waktu mepet banget hingga tak cukup buat istirahat. Seharusnya pellegrini sudah mengantisipasi hal ini, alasan kelelahan nggak tepat.

Kita lihat juga pada liga Spanyol, Real Madrid dikalahkan oleh Valencia dengan skor 2-1, dihari yang sama Barcelona ditumpas oleh Real Sociedad 1-0 yang dilatih David Moyes. Sehingga kini Moyes mendapat julukan "The Giant Killer". Hal ini adalah kejadian langka di La Liga, nggak setiap tahun terjadi. Berbagai alasan dikemukakan kedua pelatih tim tersebut. Kata Luis Enrique pelatih Barcelona, Barcelona nggak memasang Messi dan Neymar sebagai starter dikarenakan baru dua hari tiba di Spanyol dan butuh istirahat. Alasan yang nggak masuk akal, kalau memang butuh istirahat kenapa harus dimasukan ke daftar line up pemain malam itu. Kenapa nggak disimpan saja dan masukan pemain lain yang bugar dan siap untuk main..?

Di Stadion Mestala, Real Madrid harus tunduk pada Valencia di liga Primera Division. Padahal malam itu permainan Madrid menurunkan susunan pemain terkuatnya yang sangat dominan. Terlihat dari 19 kali tendangan yang dilesakan kearah gawang Valencia, yang terarah kegawang cuma 8 tembakan. Dari semua tendangan tersebut nampaknya nggak serius dilakukan, nggak ada yang menggeledek . Tangkapan kipper Valencia dengan mudah mengantisipasi semua arah bola.

Melihat data itu semua, nampaknya hasil pertandingan ini sangat aneh. Bagi orang yang selalu mengikuti perkembangan dunia persepakbolaan, ini hasil pertandingan yang nampaknya sudah dikelola. Bisa jadi diatur oleh para sponsor yang menginginkan, seolah-olah pertandingan liga ini seru dan menegangkan. Bukan tidak mungkin ada mafia, karena nggak sedikit klub-klub besar yang disponsori oleh rumah perjudian, contohnya B-WIN sponsor utama real Madrid.

Ini sepakbola eropa yang sudah maju dalam segala hal, masih ada indikasi dikuasai oleh mafia.  Bagaimana dengan PSSI pengelola sepak bola Indonesia yang berlaga di Indonesia Super League (ISL)..?, makanya nggak heran kalau pemerintah melalui Menpora membentuk Tim 9 buat menelisik apakah ada mafia dalam sepakbola Indonesia. Kalau memang nggak ada pasti pengurus PSSI, senang dan nggak bakalan menolak Tim 9 dibentuk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun