Mohon tunggu...
TB Jamaluddin
TB Jamaluddin Mohon Tunggu... profesional -

Ketentraman dan Kesehatan Adalah Anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jejak Para Sesepuh Batu Ampar Madura (2)

26 Maret 2012   12:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:27 5950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pak Sakerah, Jawara Tanah Madura Tanpa Tanding.

Asma’ pamungkas dan terkenal di belantara Jawa Dwipa warisan Nabi Khidir yang telah berumur ribuan tahun tertakdir untuk di manfaatkan oleh ummatdan manusia yang terpilih untuk menyebarkan dan mengamalkannya yaitu Wali yang masyhur dengan panggilan “Bujuk Batu Ampar”. Asma ini di kenal sebagai asma multi fungsi, terkenal dengan nama “Asma Songai Rajjeh” atau di sebut juga “Asma Nakaban”. Asma yang di turunkan langsung oleh Nabi Khidir kepada beliau.

Dikisahkan, saudara Sayyid Abdul Mannan (Bujuk Kasambih) yang bernama Sayyid Moh Jazuli yang berjuluk Bujuk Demang Prawira meninggalkan kediamannya menuju pesisir selatan guna bertafakkur disana. Seperti saudara-saudara beliau yang lain, tanpa terasa waktu berjalan seiring perjalanan batinnya menghadap sang kekasih. Tak tertulis berapa waktu yang beliau tempuh dalam kefanaannya bersama Allah. Namun para pecinta jejak wali Batu Ampar meyakini beliaupun tak kalah hebat Mujahadahnya dengan saudara-saudaranya yang lain. Hingga akhirnya Allah memberikan perkenan kepada Beliau untuk berguru langsung kepada Nabi Mulia Khidir Alaihis Salam. Atas kehendak Allah, terjadilah bai’at Asma Songai Rajjeh ( Asma Nakaban ) kepada Beliau untuk di sebarkan sebagai benteng umat Islam yang kokoh.

Dari beliau Sayyid Jazuli, Asma ini mengalir kepada saudaranya yang mulia Sayyid Abdurrahman dengan panggilan Bujuk Kasambih. Kisah yang menarik dari karamah Sayyid Abdul Mannan Kasambih di antaranya, dahulu ada jawara pilih tanding di Madura yang di takuti baik oleh kawan maupun lawan. Bahkan Belanda waktu itu sampai putus asa untuk menundukkanya. Beliau seorang pejuang yang beringas dan agresif. Pantang mundur bila urusannya melawan Belanda dan kejahatan, namun beliau mempunyai kelemahan tidak senang bila ada yang di anggap menyaingi kehebatanya. Seluruh jawara pulau Madura ada di bawah wibawanya. Bahkan karena ambisinya beliau pernah menantang kesaktian Kyai Moh Hasan Genggong, Probolinggo, tercatat ada dua orang yang beliau tunduk akan petuahnya. Pertama Sayyid Abdul Mannan sebagai gurunya dan Kyai Moh Hasan Genggong orang yang pernah menaklukkanya.

Kisah menariknya, ternyata Pak Sakerah yang di jadikan simbol keperkasaan orang Madura adalah murid pertama penerima bai’at Songai Rajjeh. Proses bai’at yang di lakukan oleh sang walipun tergolong unik sat bai’at Sayyid mengelupas dahi Pak Sakerah dengan tangannya lalu di tulislah Asma Sungai Rajeh langsung menyatu dengan darah dagingnya. Setelah selesai prosesi bai’at Beliau tutup kembali kulit dahi Pak Sakerah, Subahaanallah kulit itu menyatu kembali seperti tak terjadi suatu apapun. Untuk menguji keampuhan warisan ilmu tersebut, maka di ajaklah Pak Sakera ke rel kereta api yang di buat oleh Belanda waktu itu bersamaan ada kereta api Belanda sedang lewat sang Sayyid memerintahkan Pak Sakera untuk tidur di atas bantalan rel, karena perintah sang guru, Pak Sakerah dengan hati was was mengikuti perintahnya.apa yang terjadi?…..keajaiban Allah membuat Pak Sakerah bangun kembali tak kurang suatu apapun tanpa cedera. Beliau selamat dengan izin Allah berkah do’a dan bai’at sang Wali. Maha Besar Allah. Laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil adhim.

Asma Sungai Rajeh di juluki juga “Asma Nakaban” karena ada kalimat ‘nakabannata’ dalam bait do’anya.

Semoga berkah beliau menaungi kita semua. Amiin.

Bersambung >> Bag-3

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun