Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Itu Cair, Jadi Bisa Saja KIB Terima PDIP, PKS, Perindo dan PSI

10 November 2022   14:39 Diperbarui: 10 November 2022   14:58 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga ketum partai pengusung KIB: Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Muhammad Mardiono. (Foto: Merdeka.com).

POLITIK itu cair. Jadi, memang, tidak tertutup kemungkinan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menerima kehadiran anggota-anggota baru seperti PDIP, PKS, Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) seperti yang tengah diisukan sekarang ini. KIB bukan hanya bertambah dengan dua partai, sebagaimana diramaikan sebelumnya, namun empat. Tetapi, mungkinkah?

Rencana kehadiran dua anggota baru di KIB mengemuka dari konsolidasi KIB di Makassar, Sulsel, Minggu (6/11/2022). Baik Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, serta Zulkifli Hasan dari PAN dan Muhammad Mardiono di PPP, sama-sama mengisyaratkan kehadiran dua anggota baru KIB tersebut.

Kehadiran dua partai baru di KIB disampaikan oleh ketiganya untuk lebih meningkatkan kekuatan KIB dalam menghadapi tujuan dan cita-cita bersama, yang berlandaskan program dan gagasan. Itu jauh lebih penting dibanding buru-buru mendeklarasikan nama capres dan cawapres.

Jauh sebelum pertemuan Makassar, dua partai baru yang diperkirakan segera bergabung ke KIB adalah Perindo dan PSI. Belakangan, PDIP dan PKS mengemuka. Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing yang mengawalinya.

Dalam pengamatan pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci itu, Pilpres 2024 akan lebih nyaman jika PDIP dan PKS berada dalam satu barisan dengan KIB. Menurutnya, sebagaimana dikutip media, politik Indonesia sangat cair, termasuk dalam berkoalisi. Tidak bisa dikatakan hitam ataupun putih.

"Konteksnya bukan PDIP bergabung dengan KIB, tetapi ada titik kepentingan bersama kalau mereka berkoalisi. Kan, kalau PDIP bergabung, seolah-olah PDIP yang subordinat," kata Emrus Sihombing, seperti dikutip media.

Setiap partai memang memiliki posisi yang sama. Oleh karena itu, peluang kerja sama antara partai anggota KIB dan PDIP juga sangat terbuka. Dalam prediksi Emrus, menghadapi Pilpres 2024 itu, PDIP akan menggandeng partai lain.

Menurut dia, kecil kemungkinan PDIP mengusung calon sendiri, sekalipun cukup. PDIP ingin mewujudkan politik gotong royong dengan berkoalisi. Terkait dengan itu, Emrus mengusulkan pembentukan poros koalisi antara Golkar, PAN, PPP, PDIP, dan PKS.

Hal itu juga akan membendung adanya kemungkinan upaya pihak lain ketika hendak menggunakan politik identitas dan agama. Selain itu, komposisi itu juga akan mendorong bangsa Indonesia ke arah politik yang berlandaskan program dan gagasan.

Emrus berkeyakinan, jika bangsa ini ingin dibawa pada politik berbasis program pembangunan ekonomi, sejatinya koalisi PDIP, Golkar, PPP, dan PKS berada di satu kesatuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun