Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dua Hari Lagi Menuju Puncak Perayaan Tradisi Yaqowiyu

14 September 2022   14:08 Diperbarui: 14 September 2022   14:31 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pada perayaan Yaqowiyu tahun lalu Airlangga Hartarto membagikan kue apem ke warga Jatinom melalui ojek online. Gambar: Dok. Pemkab Klaten

INDONESIA kaya dengan berbagai kearifan lokal. Termasuk pelestarian bermacam tradisi dengan latar belakang budaya dan agama. Salah satunya yang terus menembus ruang waktu dan bertahan sampai kini adalah tradisi Yaqowiyu, yang menjadi kebanggaan masyarakat Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Tradisi Yaqowiyu merangkum aspek agama dan budaya sekaligus sehingga sudah mengakar demikian mendalam di kalangan masyarakat. Tradisi sebaran apem Yaqowiyu selalu dinanti setiap bulan Sapar.

Perayaan Yaqowiyu dimulai lebih dari 500 tahun silam, atau abad ke-16, diprakarsai oleh ulama besar Kiai Ageng Gribig, ulama besar yang juga memperjuangkan kebebasan rakyatnya dari penjajahan. Ki Ageng Gribig, yang merupakan keturunan Raja Bhrawijaya V dari Majapahit, memulai upayanya menyebarkan agama islam dari wilayah Jatinom sekembali dari menunaikan ibadah haji di Mekah.

Tradisi Yaqowiyu juga dikenal dengan Saparan karena dilaksanakan setiap bulan safar, bulan kedua dalam penanggalan Jawa. Puncak perayaan tradisi Yaqowiyu tahun 2022 ini akan dilaksanakan Jumat, 16 September lusa, berupa andum apem atau sebaran kue apem di Klampeyan Amphiteater, Jatinom, seusai salat Jumat.

Rangkaian kegiatan tradisi yang juga disebut tradisi saparan ini dimulai dengan penyimakan dan khataman Al-Qur'an sejak pekan lalu, tepatnya Kamis, 8 September. Ada ziarah, doa bersama, serta haul, zikir tahlil di Makam Kiai Ageng Gribig, yang dikenal sebagai leluhur dari salah satu pejabat paling populer di Tanah Air, yakni Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menuju puncak perayaan, dari keterangan yang dihimpun penulis, pada Kamis (15/9) siang akan dilngsungkan kirab seni budaya, sekaligus serah terima gunung apem dari halaman Kantor Camat Jatinom ke makam Kiai Ageng Gribig.

Ritual ini semakin menarik dengan salawat dan doa bersama untuk keselamatan dan kemajuan Indonesia bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf dan Airlangga Hartarto di Oro-oro Yaqowiyu pada malam harinya.

Airlangga Hartarto sudah memastikan hadir di Jatinom bersama keluarga besarnya. Kehadiran Airlangga bukan sekadar karena ia adalah keturunan langsung dari Ki Ageng Gribig, namun karena pada hakekatnya ia selalu ingin berada di tengah-tengah masyarakat. Kehadirannya di Jatinom merefleksikan keinginannya untuk senantiasa dekat dengan masyarakat, tidak sekadar berziarah ke makam leluhurnya, Ki Ageng Gribig.

Perayaan Yaqowiyu tahun ini akan terasa berbeda dengan sebelumnya karena diselenggarakan secara besar-besaran, sebagaimana dalam keadaan normal. Masih belum lekang dalam ingatan masyarakat akan sepinya perayaan Yaqowiyu dua tahun terakhir, yakni 2020 dan 2021, karena sergapan pandemi Covid-19. Selaras dengan adanya pelarangan dari pemerintah pusat atas berbagai kegiatan yang melibatkan massa besar, sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, perayaan tradisi Yaqowiyu dua tahun terakhir diadakan apa adanya, alias sederhana.

Apa adanya atau sederhana dalam pengertian tidak ada kerumunan massa atau masyarakat pada puncak acara di pertengahan bulan Sapar itu. Airlangga Hartarto memang tetap datang ke Jatinom. Namun, beberapa kegiatan yang terkait dengan potensi kerumunan massa ditiadakan, terutama sebaran andum apem atau sebaran kue apem di Klampeyan Amphiteater Jatinom.

Masyarakat memang tetap diminta untuk bersama-sama membuat kue apem yang akan dibagikan kembali, sebagai inti tradisi Yaqowiyu. Namun, sebanyak 6 ton kue apem yang dibuat bersama-sama itu disebar kembali ke masyarakat melalui kurir, yang secara simbolis dilepas oleh Airlangga Hartarto yang datang ke Jatinom bersama keluarganya dan didampingi oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Perayaan Yaqowiyu tahun ini bisa diselenggarakan kembali secara besar-besaran karena sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik. Oleh karena itu pula kegembiraan mewarnai kehidupan masyarakat Jatinom. Kebahagiaan mereka semakin sempurna karena kehadiran Airlangga Hartarto bersama keluarga besarnya. Airlangga akan berada di tengah-tengah mereka, membaur dalam suka cita persebaran kue apem selepas salat Jumat lusa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun