Mohon tunggu...
Tazkya Izzati
Tazkya Izzati Mohon Tunggu... Mahasiswa Syarif Hidayatullah Jakarta

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problematika Dakwah pada Masa Nabi Muhammad SAW

1 Juni 2025   13:44 Diperbarui: 1 Juni 2025   14:07 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh:
Syamyul yakin (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan
Tazkya Izzati (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)


Dakwah Rasulullah SAW bukanlah perjalanan yang mudah dan mulus. Sejak wahyu pertama turun di Gua Hira, beliau langsung menghadapi berbagai tantangan dalam menyampaikan ajaran tauhid kepada masyarakat Quraisy yang telah lama tenggelam dalam tradisi jahiliah. Meski membawa ajaran yang benar dan mulia, Rasulullah tetap menghadapi penolakan, cemoohan, hingga siksaan dari orang-orang terdekatnya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa dakwah selalu memiliki tantangan, bahkan di tangan manusia terbaik sekalipun.

Salah satu problematika utama yang dihadapi Rasulullah adalah penolakan dari masyarakat Quraisy yang fanatik terhadap tradisi nenek moyang. Seruan Rasulullah untuk meninggalkan penyembahan berhala dianggap sebagai ancaman terhadap tatanan sosial, budaya, dan ekonomi Mekkah saat itu. Para pemimpin Quraisy, seperti Abu Lahab dan Abu Jahal, merasa kekuasaan dan pengaruh mereka terganggu oleh ajaran Islam yang menekankan kesetaraan dan keadilan.

Selain penolakan ideologis, Rasulullah juga menghadapi intimidasi fisik dan sosial. Para pengikut beliau yang berasal dari kalangan lemah, seperti budak dan orang miskin, mengalami penyiksaan hebat. Bilal bin Rabah disiksa di bawah terik matahari, keluarga Yasir dibunuh, dan banyak sahabat harus hijrah demi menyelamatkan iman mereka. Bahkan Rasulullah sendiri dilempari batu, diasingkan, dan diboikot secara ekonomi selama bertahun-tahun.

Di samping tantangan dari luar, Rasulullah juga menghadapi tantangan dakwah di kalangan internal. Ada sebagian orang yang masuk Islam hanya karena tekanan sosial atau motif politik, namun hatinya belum benar-benar tunduk. Ketika Islam mulai berkembang di Madinah, muncul kaum munafik yang secara lahiriah tampak mendukung, namun justru menjadi duri dalam perjuangan. Ini menunjukkan bahwa dakwah bukan hanya soal menghadapi musuh yang nyata, tapi juga ujian dari orang-orang yang pura-pura mendukung.

Meskipun menghadapi begitu banyak hambatan, Rasulullah tidak pernah menyerah dalam berdakwah. Beliau menunjukkan kesabaran, kelembutan, dan strategi yang bijak dalam menyampaikan risalah. Semua tantangan itu menjadi pelajaran besar bagi kita bahwa dakwah tidak selalu diterima dengan mudah, namun harus terus dilakukan dengan penuh keikhlasan dan keteguhan hati. Problematika dakwah pada masa Nabi menjadi bukti bahwa perjuangan di jalan Allah adalah jalan yang berat, namun penuh berkah dan kemenangan sejati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun