Kurikulum merdeka untuk saat ini, implementasinya masih dilakukan secara terbatas pada 2.499 satuan pendidikan melalui Program Sekolah Penggerak angkatan pertama dan 901 SMK dari program SMK Pusat Keunggulan (Anggraena, 2021). Untuk menjalankan kebijakan tersebut pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana tertuang dalam PP nomor 4 Tahun 2022 (perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Profil pelajar Pancasila merupakan karakter dan kompetensi yang dibangun di satuan pendidikan melalui budaya sekolah, kegiatan pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan profil pelajar Pancasila, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Penguatan literasi dan numerasi adalah inti dalam pembelajaran berkualitas di semua fase sekolah dan semua bidang kurikulum. Kemampuan literasi dan numerasi siswa di Indonesia masih rendah. Hal ini salah satunya ditunjukkan oleh hasil PISA yang telah diikuti mulai tahun 2000 dengan hasil selalu berada di 10 Â besar dari bawah. Rendahnya literasi peserta didik berusia 15 tahun di Indonesia ini tidak menutup kemungkinan merupakan salah satu dampak dari kurang efektifnya pemebelajaran di sekolah.
Untuk itu dibutuhkan Guru matematika yang mampu melakukan inovasi pembelajaran dengan kreatif memilih konteks yang menarik, yang menginspirasi peserta didik untuk bisa mandiri, menghargai budaya, berjiwa gotong royong, dan berakhlak mulia.
Jika Guru matematika mampu berinovasi dalam pembelajaran seperti ini maka literasi dan numerasi peserta didik akan meningkat dan sekaligus akan terbentuk peserta didik yang memenuhi Profil Pelajar Pancasila.