Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ini 3 Penyesalan Jika Anda Tak Pernah Resign

10 Maret 2021   21:26 Diperbarui: 11 Maret 2021   19:30 2848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resign itu nikmat bagi yang bisa menikmatinya (ThinkStock/Todd Warnock via KOMPAS.COM) 

Andi (nama samaran) melihat jam dengan galau. Dia terlihat menarik napas dengan dalam di sore hari itu. Ya, itu adalah hari terakhir Andi berada di kantor yang sudah dihuninya selama 29 tahun.

Bangga bercampur haru. Sedih bercampur bahagia. Itu adalah sekelumit kalimat indah yang disampaikan Andi dengan setengah terbata-bata ketika diminta menyampaikan kata perpisahan terakhir di depan seluruh staf dan anggota divisinya.

Wajah para karyawan terlihat bervariasi. Ada yang sedih karena sudah belasan tahun bersama Andi. Ada yang agak sedih karena sempat beberapa kegiatan bersama Andi dan merasakan kebaikan Andi. Ada yang terlihat biasa saja karena mereka memang adalah orang yang baru.

Saya termasuk cukup sedih, karena baru beberapa saat mengenal Andi dan memang dia orang yang baik. Singkatnya, sesi perpisahan itupun selesai dan semua orang terlihat pulang ke rumah masing-masing.

Besoknya, semua orang terlihat sudah seperti biasa. Pekerjaan Andi pun terlihat sudah bisa digantikan oleh orang lain dan begitu selanjutnya. Beberapa waktu kemudian, saya kembali berjumpa Andi dalam situasi yang berbeda. 

Andi ternyata kembali bekerja di tempat lain, meski sebagian besar dari usaha itu adalah modalnya. Tapi intinya, dia masih saja bekerja. Di sela-sela cerita, saya bertanya ke Andi.

"Pak Andi, apa yang bapak rasakan setelah pensiun..?"

"Saya menyesal, Mas. Kenapa dari dulu tidak pernah resign dari kantor itu..!

"Lah, kenapa Pak? bukannya bapak senang bekerja di sana..?"

"Iya sih. Tapi tetap saja ada penyesalan saya kenapa tidak pernah resign..!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun