Kalau kita para pria sudah yakin akan hal itu, mengapa begitu "cemen" dan merasa harga diri terinjak-injak hanya karena terkena "amukan" pasangan yang mungkin punya sikap bad temper?
Bukankah bahu kita itu (pria) berguna untuk menampung kepala para wanita (pasangan kita)? Â Atau mungkin sekarang sudah terbalik, apakah kepala pria yang bersandar di bahu para wanita untuk ditenangkan? Â
Coba ingat kembali, bukankah dulu (mungkin) kita sering mengatakan kepada para wanita itu "bersandarlah di bahuku, sayang..". Kalau pernah mengatakan itu, maka jangan terlalu mudah tersulut hanya karena percikan api kecil bahkan besar sekalipun. Padamkan api itu, karena kita lah sang pemadam itu sesungguhnya.
Semoga bermanfaat
Salam
Be The New You
TauRa
Rabbani Motivator