Mohon tunggu...
Taa Satu
Taa Satu Mohon Tunggu... -

Pecinta Buku, Pemerhati agama, sosial, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jose Mourinho Saat ini Pantas Merasa Paling Resah!!!

13 Maret 2013   16:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:50 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kalau Anas Urbaningrum boleh memulai ingin membuka lembar-lembar buku yang diklaim-nya hendak dibuka, hampir saja saya menyelesaikan lembaran terakhir buku cerita tentang AC Milan melawan Barca. Di bab terakhir satu halaman dari belakang, tepatnya di leg ke-1, air mata hampir saja berhamburan saat Les Cules dipecundangi AC Milan 2 gola tanpa balas.

Untung saja, selama tiga minggu, aku tak menutup buku cerita ini. Kukhayalkan rangkaian cerita sendiri agar lembaran terakhir tak segera aku sentuh. Dengan tangan gemebaran, kubaca kalimat pertama selanjutnya. 5 menit kemudian, gol pertama messi mulai merampok kepercayaan diri Milan.

Semburan air mata sedih pun mulai berganti air mata bahagia. Kisah Milan memang telah tertutup. Buku tentang Milan di Liga Champion musim ini telah selesai. Dengan gagah, el-Barca maju. Jutaan mata menyaksikan akhir dari drama ini. Tetapi pikiranku langsung tertuju pada entrenador Real Madrid, peng-klaim The Special One!

Jika aku ditanya: Siapa pelatih sepakbola yang lolos di fase berikutnya yang jantungnya dag-dig-dug tak menentu saat ini?

Jawaban yang paling fasih, menurutku, adalah Jose Mourinho. Kenapa? Karena laga Madrid melawan Barca, di musim ini, dinaungi kebetulan demi kebetulan. Kebetulan pertama, tren Barca ketika itu sedang turun. Kebetulan kedua, tren Madrid sedang naik. Kebetulan ketiga, Barca tak didampingi pelatih, dan terpaksa harus mewakilkan Roura, assisten pelatih. Ini ibarat anak-anak ayam yang kehilangan induknya. Kebetulan keempat, laga el-clasico masih dipandang sebagai laga terpanas di muka bumi antar klub di liga-liga dunia, hingga pertemuan Madrid dan Barca selalu dinanti-nanti. Kisah dari pertemuan keduanya selalu membawa cerita, bagai drama. Bagai telenovela.

Kebetulan kelima, resep Mourinho – terutama sejak memenangi duelnya dengan Barca saat menjadi pelatih Inter Milan—hampir selalu dipakai sebagai resep tunggal melawan Barca. Kita ingat bagaimana teknik parkir bus ala Mourinho ketika itu, membuat frustasi punggawa-punggawa Milan. Teknik ini pulalah yang diusung Allegri di laga leg ke-2 menghadapi Barca. Tetapi orang bijak selalu berkata, “Belajarlah dari kesalahan. Jangan jatuh di tempat yang sama!” Srategi revolusioner Roura berhasil mementahkan teknik ala Mourinho itu. Milan digulung habis-habisan. 4 gol tanpa balas.

Mengingat kebetulan-kebetulan itulah, kini Mourinho pantas cemas. MU sudah ia gilas. Muenchen tak perlu terlalu ia pikirkan. Apalagi jika Mou mendengar apa kata Mueller tentang Barca, “Hanya orang gila yang mau menghadapi Barca!” Juve laiknya tim-tim lain dari jagat Italia yang tak perlu terlalu dipusingkan.

Tetapi Barca?

Hmmm…

Mari tunggu waktu, membaca lembaran-lembaran berikutnya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun