Ibadah ritual jumat dalam kehidupan muslim memberikan gambaran simpel tentang sejalannya kehidupan ibadah (bahkan yang kolosal) dengan kreativitas dan usaha usaha untuk perbaikan diri dan sosial.
Memang sejatinya, secara umum makna ibadah adalah seluruh sikap tunduk, khusuk dan penyerahan diri pada  Dia Yang Maha Kuasa dalam setiap rangkaian aktivitas ketaatan: Dari bangun tidur hingga tidur kembali.Â
Namun, sebagianya bersifat khusus, temporal, bersyarat dan tidak ada kreasi di dalamnya, seperti shalat dan haji: Kreativitas di luar itu.
Dalam kaitannya dengan ibadah formal shalat jumat tadi, setelah ritus yang wajib ini, kaum muslim diperintahkan untuk kembali ke aktivitas normal selazimnya manusia:Â
Bertebar ke pusat kerja masing masing, Â mengusahakan sebagian dari keutamaan/rezeki dari Allah (lewat karya, produksi dan khidmat), dan tetaplah dalam kondisi " mengingat Allah" dengan banyak (lisan dan perbuatan) agar kamu sekalian mendapatkan keberuntungan: Q.S: Al Jumu'ah.10.
Walaupun demikian, usaha kreatif dan lingkup kreativitas yang dikerjakan hendaknya sejalan dengan kaidah normatif masyarakat dan nilai syar'i.Â
Sebab, dalam kehidupan muslim, kreativitas tidak berdiri secara bebas namun menjadi medium ekspresi dalam mencapai kebaikan hidup  pribadi dan masyarakat.
Petikan ayat " Tetaplah mengingat Allah (lisan dan perbuatan) dengan banyak" yang dikutip di atas sebagai batasan dalam kreativitas, agar hasil kreatif itu bernilai ibadah.