Satu hal yang menjadi pertanyaan besar untuk seluruh kalangan masyarakat hari ini pasca munculnya pandemi covid yakni, "sulitnya membedakan mana lembaga pendidikan yang mampu memberikan kualitas pendidikan dan pembelajaran? Â
kalo kita perhatikan sebelum datangnya pandemi banyak sekali lembaga pendidikan yang memiliki sistem atau konsep pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas. namun setelah pandemi covid datang mewarnai dunia pendidikan dan pembelajaran, sistem atau konsep pendidikan yang dikatakan berkaulitas hanya tinggal entitas. entitas suatu lembaga pendidikan dan pembelajaran meninggal "brand".
Apakah tinggal"brand" sebagai "entitas" lembaga pendidikan  untuk bisa bertahan ditengah arus perubahan yang sangat cepat?
Apabila kita perhatikan lembaga pendidikan yang dahulu memiliki "branding - quality educate" sekarang ini sama halnya seperti lembaga pendidikan pada umumnya. dimana seluruh lembaga pendidikan melakukan aktivitas pendidikan atau pembelajaran dengan cara yang sama yakni daring.Â
Sehingga konsep yang sudah dibangun bertahun-tahun tidak lagi relevan atau tidak lagi bisa diaplikasikan pada saat pembelajaran online.Â
inilah yang menjadi masalah hari ini.
Perlu diketahui bahwa, "anak yang sekolah dilembaga pendidikan yang katanya dahulu memiliki brand dan berkualitas", tidak bisa mewakili kualitas pendidikan dan pembelajaran.Â
dimana sebagian dari orangtua perlu memberikan tambahan waktu belajar diluar kelas. hal ini berbeda dengan sebelum datangnya pandemi, siswa tidak perlu menambahkan belajar (privat) karena pembelajaran disekolah sudah efektif.Â