Kembali lagi kesempatan ini penulis menukil kata mutiara yang disampaikan oleh Gus Baha', bahwa apabila engkau pernah merasakan luka atau kesedihan, maka Allah SWT akan mengganti kesedihanmu dengan kebahagiaan yang tidak disangka-sangka.
Berikut ini yang disampaikan oleh Gus Baha', "Allah akan mengganti semua luka yang pernah engkau rasakan dengan kebahagiaan yang tak pernah terduga. "-Gus Baha'
Hari ini banyak sekali kalangan Islam tertentu menyampaikan pernyataan kita kembali Al Qur'an dan Sunnah. Pertanyaan, bagaimana cara seseorang mampu memahami Al Qur'an dan Sunnah ? Apakah mereka hidup semasa dengan Nabi, sehingga apapun yang disampaikan berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah. Akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa untuk bisa memahami dan mengetahui kandungan Al Qur'an dan Sunnah perlu melalui perantara yakni seorang Ulama yang memang memiliki kompetensi di bidangnya seperti misalnya Gus Baha'.
Inilah yang melatarbelakangi kenapa penulis beberapa kali mengutip pernyataan atau kata mutiara Gus Baha' disetiap pengajian atau kajiannya beliau sebagai bahan pembelajaran untuk kita dalam memahami ajaran Islam.
Penulis menyadari tanpa perantara Ulama seperti Gus Baha', mungkin tidak bisa mengenal Islam yang sesungguhnya.Â
Ketika sebagian kelompok selalu menyalahkan atau menyesatkan, namun beliau tidak pernah melakukan tindakan semacam itu. Beliau merupakan Ulama kharismatik hari ini. Semua kalangan sangat mengagumi kealiman beliau.Â
Kembali pada kata mutiara yang disampaikan Gus Baha', tentunya berasal dari dalam kandungan Al Qur'an ataupun Sunnah yang kemudian dituangkan ke dalam kehidupan manusia. Sebagai bentuk jawaban Al Qur'an terhadap fenomena masyarakat hari ini. Penguasaan beliau terhadap Al Qur'an menjadi salah satu rujukan bagi masyarakat awam ketika ingin mengenal lebih dekat dan mendalam mengenai Islam secara utuh, tidak sepotong-potong.Â
Singkatnya bahwa Allah SWT akan menggantikan kesedihan manusia dengan kebahagiaan yang tidak terduga dengan syarat kesabaran dan tawakal. Karena dengan begitu manusia akan memperoleh manisnya Iman dalam dirinya.
Terimakasih dan mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekhilafan.Â