Mohon tunggu...
Taufiq Arrahman
Taufiq Arrahman Mohon Tunggu... Jurnalis - web mahasiswa

katanya lemon segar yaitu lemon yang di iris tipis dan direndam air es

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Gender dan Bahasa dalam Ranah Sosiolinguistik

17 Januari 2021   17:26 Diperbarui: 17 Januari 2021   17:27 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ditulis oleh: Taufi Qurrahman, Mahasiswa IAIN Takengon, Program Studi Tadris Bahasa Inggris/dokpri

2. Bahasa menciptakan distribusi gender

Pandangan ini menyiratkan bahwa bahasa memiliki peran penting dalam konstruksi dan pelestarian distribusi gender. Cara bahasa yang digunakan dalam berbagai konteks kehidupan Sosila dapat memproyeksikan bias tentang pria dan wanita yang implikasinya menentukan peran sosial yang diharapkan dari pria dan wanita. Ini membentuk pendapat bahwa bahasa dan wacana di mana manusia terlibat dapat membentuk kepribadian dan kehidupan sosial. Dengan demikian, pembicara dapat mempelajari diferensiasi atau kategorisasi yang dianggap penting dalam budaya tertentu jika mereka mempelajari perbedaan linguistik.

3. Bahasa dan struktur sosial saling mempengaruhi.

Gagasan ini menunjukkan bagaimana mekanisme non-linguistik didukung oleh fitur linguistik untuk menjaga distribusi gender. Misalnya, dapat dilihat bagaimana bahasa mereproduksi konsep tradisional tentang "feminitas" dan "maskulinitas". Namun, untuk melihat mengapa konsep tradisional ini menindas wanita, teori sosial yang ada hubungannya dengan bahasa tersebut.

Berikut ini ada juga perbedaan antara maskulin dan feminis dalam hal perbedaan emosional dan intelektual.

Perbedaan emosional dan intelektual antara hubungan pria dan wanita antara bahasa dan gender dapat diwujudkan dalam tiga jenis hubungan menurut Graddol dan Joan's View (2003: 13), yaitu:

1. Bahasa mencerminkan distribusi gender

Penggunaan bahasa sensitif terhadap pola hidup dan pola interaksi sehingga diindikasikan bahwa perbedaan pengalaman sosial antara pria dan wanita memiliki efek tertentu dalam perilaku bahasa. Dengan demikian, bahasa dipandang sebagai crazil komunitas.

Perbedaan linguistik hanyalah cerminan perbedaan sosial, dan selama masyarakat terlihat pada pria dan wanita bervariasi, dan tidak setara, maka perbedaan dalam bahasa pria dan wanita akan terus terjadi.

2. Bahasa menciptakan distribusi gender

Pandangan ini menyiratkan bahwa bahasa memiliki peran penting dalam konstruksi dan pelestarian distribusi gender. Cara bahasa yang digunakan dalam berbagai konteks kehidupan Sosila dapat memproyeksikan bias tentang pria dan wanita yang implikasinya menentukan peran sosial yang diharapkan dari pria dan wanita. Ini membentuk pendapat bahwa bahasa dan wacana di mana manusia terlibat dapat membentuk kepribadian dan kehidupan sosial. Dengan demikian, pembicara dapat mempelajari diferensiasi atau kategorisasi yang dianggap penting dalam budaya tertentu jika mereka mempelajari perbedaan linguistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun