17 Agustus, hari dimana seluruh rakyat Indonesia bersuka cita dan merayakan kemenangan atas belenggu penjajahan yang terjadi selama 350Â tahun. Jasa para pahlawan yang akan selalu dikenang dan di Ingat oleh seluruh rakyat indonesia biasanya di interpretasikan dengan acara syukuran. Acara syukuran tersebut merupakan tirakatan. Tirakatan dilakukan pada tanggal 16 Agustus atau malam sebelum hari kemrdekaan RI.
 Dalam acara malam tirakatan biasanya masyarakat melakukan doa bersama dalam rangka mendoakan para pahlawan yang telah tiada karena memperjuangkan kemerdekaan, selain berdoa bisanya malam tirakatan diisi dengan pentas seni yang mengangkat budaya lokal sebagai bentuk cinta tanah air. Tak hanya itu, tirakatan identik dengan potong tumpeng atau tumpengan. Tumpeng merupakan perwujudan rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih  dan sebagai pengingat akan perjuangan para pahlawan  yang telah mengorbankan segalanya untuk mempertahankan tanah air.
Â
Umumnya tumpeng menggunakan nasi kuning yang berbentuk kerucut, ditambah dengan aneka lauk pendamping seperti kering tempe, balado kentang, ayam goreng, bakmi goreng, kacang tanah goreng, sambal, telur dan hiasan seperti timun dan wortel yang dibentuk menjadi bunga lalu ditata pada tampah yang telah dialasi dengan daun pisang yang cantik.
Â
Adapun makna dari tumpeng nasi kuning yakni,
Â
• Kekayaan dan Kesejahteraan : Warna kuning cerah pada nasi kuning melambangkan kekayaan, kesejahteraan, serta harapan limpahan rezeki serta keberhasilan di masa depan
Â
• Kebanggaan dan Kedamaian : Bentuk kerucut pada tumpeng melambangkan kebanggan dan kebesaran
Â
• Syukur dan Penghormatan : Tumpeng nasi kuning disajikan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas berkah yang diberikan, serta sebagai penghormatan kepada leluhur dan pahlawan yang telah berjuang untuk bangsa dan negara
Â
• Persatuan dan Keberagaman : Tumpeng nasi kuning disajikan dengan berbagai macam lauk pauk dan sayuran hal tersebut memiliki makna  keberagaman budaya dan etnis yang ada di Indonesia serta semangat persatuan dalam keragaman
Â
Tradisi tumpengan mengajarkan kita untuk tidak hanya merayakan sejarah namun juga merenungkan arah masa depan bangsa. Dengan semangat persatuan, kesatuan, rasa syukur, dan harapan yang disimpulkan dari tumpeng mari kita sama-sama membangun Indonesia yang lebih baik, berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan makmur sehingga setiap tahun saat dimana tumpeng dihidangkan, tumpeng tak hanya menjadi hidangan yang lezat namun juga saksi bisu dari semangat kebangsaan yang akan terus berkobar dihati seluruh rakyat Indonesia.