Mohon tunggu...
Taufiq MAde
Taufiq MAde Mohon Tunggu... Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Halo! saya taufiq,mahasiswa prodi Komunkasi dan Penyiaran Islam,Fakultas Agama Islam,Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Seni

Melacak jejak,Merasakan Nada,Menikmati Rasa : Road to Toadore Fest Vol.2

22 Juli 2025   23:21 Diperbarui: 22 Juli 2025   23:56 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Panitia Road To Toadore Fest Vol. II

Semangat melestarikan budaya lokal terus berkobar di Yogyakarta.Senin, 21 Juli 2025, acara Road To Toadore Fest Vol. II sukses digelar di Ketok Studio, SaRanG Building Block 1, Kalipakis, Bantul. Mengusung tema "Budaya Tidore di Bumi Mataram: Jejak, Rasa, dan Nada," Mahasiswa Tidore di Yogyakarta telah sukses menggelar pre-event "Road to Festival" sebagai pemanasan menuju puncak acara "To Ado Re Fest Vol. 2". Acara ini bukan sekadar ajang perkenalan, melainkan sebuah undangan untuk menyelami kedalaman budaya Tidore dengan tema yang memikat: "Budaya Tidore di Bumi Mataram: Jejak, Rasa dan Nada". 

Kegiatan ini adalah bentuk upaya konkret kami memperkenalkan dan merawat budaya Tidore di tengah-tengah masyarakat multikultur seperti Yogyakarta. Kami tidak ingin budaya kami hanya dikenal di kampung halaman, tapi juga dirasakan dan dihargai di luar daerah,” ujar Furqan Rivhay Rahman, Ketua Panitia acara.

Mengapa Tidore di Bumi Mataram? Pertanyaan ini mungkin melintas di benak banyak orang. Jawabannya terletak pada semangat para mahasiswa Tidore yang ingin berbagi warisan leluhur mereka. Pre-event "Road to Festival" adalah langkah awal untuk menapakkan jejak kebesaran Tidore di tanah Jawa.

Road To Toadore Fest Vol. II di support oleh Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, PKPM Nuku Yogyakarta, RUBANAH Underground Hub, SaRanG, Emah Art, OK Foundation, Sanggar Kie Se Kolano, OK Studio, dan Kiniko Art Management. 

Pementasan ini menampilkan beragam pertunjukan seni dari seniman dan komunitas Maluku Utara dan berbagai komunitas lintas daerah,diantaranya yaitu :

  • Presiden Tidore (MC Hip-hop)

  • IKPB Cabang Yogyakarta (Nyanyian-solo)

  • Thardan Maluku Utara (Nyanyian-solo)

  • Sanggar Faifiye Halmahera Timur (Puisi)

  • Hendrik Pangkale (Solo Musik)

  • Aqsal Le'Vai (Hip-hop)

  • Sanggar Bogani (Tari Kibata)

  • Sanggar Kie Se Kolano (Nyanyian Lagu daerah)

Selain dari para penampil diatas,para tamu acara juga di beri kesempatan untuk menunjukan skill yang mereka miliki.Beberapa tamu yang tampil dan menunjukan karya yang mereka miliki yaitu Kaka Tan (Karya Novel),Kaka Tila (Nyanyian Solo).

Ketua PKPM Nuku Yogyakarta, Afdan Abdullatif, menambahkan 

Antusiasme publik terhadap acara ini memperlihatkan bahwa semangat gotong royong dan kesadaran budaya tetap hidup di kalangan anak muda Tidore,untuk itu kami meminta dukungan penuh dari pemerintah Kota Tidore Kepulauan untuk menyukseskan acara ini.Seperti yang disampaikan oleh Wali Kota Tidore Muhammad Sinen, S.E: ‘Torang tara punya tambang, tapi torang pe tamang itu anak-anak muda kreatif,’ dan kami di sini adalah buktinya,” tegas Afdan Abdullatif, Ketua Umum PKPM Nuku Yogyakarta.

Road To Toadore Fest Vol. II bukan hanya tentang menampilkan, tetapi juga tentang merasakan,panitia juga menyuguhkan makanan dan minuman tradisional Tidore (Aer Guraka,Pisang Goreng dan Dabu-dabu Roa),kesempatan ini membuka gerbang cita rasa baru bagi lidah-lidah yang terbiasa dengan masakan Jawa. 

"Saya jadi tahu banyak tentang Tidore! Rasanya seperti ikut bertualang ke sana," ujar salah satu pengunjung yang terpukau.  

Ini adalah bukti bahwa semangat persaudaraan dan pertukaran budaya yang dibawa oleh mahasiswa Tidore pada acara Road To Toadore Fest Vol. II telah menciptakan kesan mendalam.

Kesuksesan "Road To Toadore Fest Vol. II " hanyalah pemanasan dari pesta budaya yang lebih besar. "To Ado Re Fest Vol. 2" yang akan datang dipastikan akan membawa pengalaman yang lebih kaya dan mendalam. Mari bersiap untuk kembali melacak jejak, merasakan nada yang lebih merdu, dan menikmati persatuan budaya yang tak terlupakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun