Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Denny Siregar, Dahlan Iskan, Gus Dur dan Status yang Inspirasional Itu

6 Juli 2020   13:02 Diperbarui: 6 Juli 2020   15:09 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto sumber ilustrasi: https://wartakepri.co.id/

Pegiat media sosial, Denny Siregar, lelaki dengan pengikut 820 ribuan di Twitter dan penulis dari tulisan-tulisannya yang dibagikan hingga ribuan kali di media sosial itu terantuk masalah (lagi). Forum Mujahid Tasikmalaya melaporkannya ke Polresta Tasikmalaya terkait unggahannya di media sosial pada 27 Juni 2020. Tulisan dan status yang diunggah Denny dianggap menghina santri dan pesantren, termasuk menggunakan foto tanpa izin.

Saya tak pernah bertemu Denny Siregar. Pun, saya bukan siapa-siapanya Denny. Bukan karib dan bukan teman. Tetapi, entah mengapa, barangkali karena saya sedang prihatin dengan masalahnya hari ini, saya tiba-tiba mendadak ingin menulis artikel dan berkisah sedikit tentang dia.  

Seperti sudah saya tulis di bagian atas; saya bukanlah siapa-siapanya Denny Siregar. Saya hanyalah salah satu pembaca setia tulisan-tulisannya. Tidak ada seseorang yang menulis artikel dan tulisan yang saya baca sedemikian sering kecuali dia - dan Dahlan Iskan.

Ya, ribuan tulisan-tulisan keduanya (Denny Siregar dan Dahlan Iskan) sudah pernah saya baca, dan bahkan kerap saya simpan di ruang perpustakaan pribadi saya. Semua sudah saya baca kecuali belasan atau puluhan tulisan Dahlan setelah ia mulai menyindir-nyindir 'ketidak-becusan' Pemerintah membangun dan mengelola Bandar Udara Internasional Kertajati. Usai Dahlan menulis artikel tentang Kertajati, saya lalu memutuskan menghentikan membaca tulisan-tulisannya saat itu juga.

Tetapi, ternyata, setelah beberapa bulan, entah apa yang terjadi dengan pikiran dan otak di kepala saya, saya mendadak ingin kembali membaca-baca tulisan-tulisan Dahlan yang ia bagi-bagikan dan ia abadikan di kanal yang dikelolanya (disway.id). Dahlan membuat rasa ketidaksukaan saya kepadanya luruh menjadi rasa rindu - rindu membacai lagi tulisan-tulisannya.

Apa yang menarik (setidaknya bagi saya) tentang Denny Siregar dan Dahlan Iskan?

Bagi saya (dan menurut saya), tulisan-tulisan Denny Siregar dan Dahlan Iskan itu adalah tulisan-tulisan yang tidak biasa.

Tulisan mereka tegas, simpel, namun renyah dibaca dan mencerahkan meskipun keduanya sedang membahas persoalan "berat".

Pemilihan kata-katanya, diksinya, cara keduanya menganalogikan sesuatu, memberi pembacanya contoh sederhana, membuat saya menyukai keduanya.

Denny Siregar dan Dahlan Iskan, menurut saya, pintar menempatkan dirinya dalam semesta cerita dan persoalan, tahu ia harus berperan sebagi apa dan berada di mana untuk memandang lalu mengisahkan persoalan dengan tanpa perlu meninggalkan inti dan substansi dari tulisannya.

Diksi yang dipakainya sangat bagus, membuat saya bisa memahami pikiran-pikirannya meskipun persoalan yang dibahas mereka itu sangat rumit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun