Hari-hari yang penuh dengan kabar Corona ini mungkin menjadi ujian yang berat tersendiri untuk kang Yayan. Kemarin sore, ia tampak tidak seperti biasanya.Â
Sambil sesekali meladeni pembeli, ia kelihatan sangat serius mendengarkan cerita dari bapak setengah baya dengan pakaian rapi berwarna hitam. Cerita tentang Covid-19. Dua pelanggannya yang lain juga begitu.
Covid-19, ternyata, tidak saja ramai diperbincangkan dan diperdebatkan di kantor-kantor, di WAG, di media sosial dan tempat-tempat elit lainnya, tetapi juga dibahas dan diceritakan di jalanan. Â
"Covid-19 itu virus mematikan. Sangat berbahaya. Jumlah yang mati sudah ribuan!"
"Kalian tahu?" tanya bapak itu lagi. "Itu karena kita di-azab Allah....."
Kang Yayan menyodorkan kopi hitam ke pelanggan yang baru datang. Lantas kembali melanjutkan mendengarkan cerita dari bapak tukang ojek itu. Bla, bla, bla, bla...
"Corona itu sangat mematikan. Pemerintah semestinya memang harus menetapkan dan menerapkan kebijakan Lockdown."
"Harusnya sistem pekerjaan jarak jauh harus diterapkan semua perusahaan. Work From Home, " lanjutnya.
"Apa itu artinya, pak?" tanya kang Yayan.
"Kebijakan untuk meminta bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah."
Wajah kang Yayan tiba-tiba sedikit menerawang.