Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Karnaval Kemerdekaan di Taman Cikas, Sederhana Tapi Seru

16 Agustus 2025   13:32 Diperbarui: 16 Agustus 2025   14:44 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karnaval Kemerdekaan | dokumentasi pribadi

Anak-anak baris berbaris, orang tua ikut mengawasi, sementara penonton di tepi jalan melambaikan tangan dengan senyum yang sulit disembunyikan. Ada perasaan haru yang sederhana: inilah wajah kemerdekaan di kampung dan perumahan warga, bukan di layar televisi, melainkan di jalanan yang sehari-hari kita lalui.

Tak hanya anak-anak yang tampil. Warga dewasa, baik bapak maupun ibu, ikut serta. Mereka berjalan kaki dengan penuh semangat. Semuanya larut dalam suasana  karnaval. Seorang bapak tua bahkan membawa bendera kecil sambil tertawa lebar, seolah ingin menunjukkan bahwa semangat merdeka tak mengenal usia. Karnaval bukan hanya parade, tapi juga cara sederhana untuk mengingat bahwa kemerdekaan adalah perjalanan dan milik  bersama.

Perjalanan itu akhirnya sampai di pelataran parkir kolam renang Taman Cikas. Tempat yang sehari-hari hanya jadi area kendaraan, hari itu disulap menjadi panggung acara. Baliho bertuliskan "Karnaval Kemerdekaan RW 25 dijadikan latar, kursi-kursi plastik disusun rapi untuk para juri ada di dekat panggung, sementara untuk tamu di sediakan di pendopo dekat eks kantor pemasaran.

Salah seorang peserta | dokumentasi pribadi
Salah seorang peserta | dokumentasi pribadi

Di sinilah babak berikutnya dimulai: lomba fashion show anak-anak. Sebanyak 56 peserta tampil satu per satu, bahkan ada juga yang sekaligus berdua. Kostum mereka beragam, mulai dari pakaian adat, seragam polisi, dokter, pilot, hingga ada yang tampil gagah ala Kopassus. 

Ada yang percaya diri melangkah seperti model profesional, ada yang malu-malu dan harus ditarik pelan oleh ibunya, ada pula yang bahkan masih digendong sambil mengisap botol susu. 

Penonton tertawa, bukan untuk mengejek, melainkan karena kelucuan itu menjadi hiburan tersendiri. Semua anak terlihat menawan dengan caranya masing-masing. Di panggung sederhana itu, mereka adalah bintang.

Peserta | dokumentasi pribadi
Peserta | dokumentasi pribadi

Sorak-sorai penonton makin riuh ketika ada anak yang tiba-tiba berhenti di tengah panggung, bingung harus melangkah ke mana. Ibunya buru-buru maju, memberi arahan dengan tangan. "Senyum, Nak!" teriak seseorang dari deretan  penonton. Sontak semua tertawa, suasana mencair. Inilah kemerdekaan dalam arti paling sederhana: memberi ruang pada anak-anak untuk berani tampil, meski dengan cara yang belum sempurna.

Drumband | dokumentasi pribadi
Drumband | dokumentasi pribadi

Setelah fashion show selesai, drum band Swara Gita Mustika tampil lagi, membawakan beberapa lagu. Dentuman bass drum terasa hingga dada, sementara alunan alat musik lainnya menambah semangat. Lagu-lagu yang mereka bawakan membuat banyak orang ikut bersenandung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun