Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Etika kepemimpinan: Kompas Moral di Tengah Badai Kekuasaan

10 Agustus 2025   14:38 Diperbarui: 10 Agustus 2025   14:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Etika Kepemimpinan: Kompas Moral di Tengah Badai Kekuasaan

Pembukaan: Saat Kursi Bicara Lebih Keras dari Kata-Kata

Bayangkan Anda suatu hari terpilih menjadi ketua himpunan mahasiswa. Awalnya senyum tak lepas dari wajah, foto bersama rekan-rekan diunggah di Instagram, caption-nya penuh semangat: "Siap membawa perubahan!".

Tapi beberapa minggu kemudian, pesan-pesan WhatsApp mulai datang: "Ketua, minta izin keluar dana untuk acara, ya...", "Bisa nggak kasih rekomendasi untuk teman saya?", atau "Kalau rapat, yang ini jangan diajak, ribet."

Pelan-pelan Anda sadar: menjadi pemimpin bukan hanya soal visi dan program kerja, tapi juga soal menjaga garis tipis antara benar dan salah. Garis itu sering kali kabur ketika dihadapkan pada kepentingan, tekanan, atau godaan.

Inilah yang kita sebut etika kepemimpinan --- seni berjalan di atas tali yang rapuh, sambil membawa beban amanah di pundak.

Mengapa Etika Adalah "Nyawa" Kepemimpinan

Kepemimpinan tanpa etika ibarat kapal mewah tanpa kompas: mungkin cepat berlayar, tapi entah menuju pelabuhan atau karang. Sejarah penuh dengan contoh pemimpin yang hancur bukan karena kurang pintar, melainkan karena mengabaikan etika.

Etika adalah seperangkat prinsip moral yang menjadi pegangan dalam mengambil keputusan. Untuk pemimpin, ini bukan hanya soal "apa yang legal" tapi "apa yang pantas dan benar" bahkan ketika tidak ada yang mengawasi.

Pemimpin yang etis tidak hanya memikirkan apa yang menguntungkan, tapi juga apa yang adil dan apa yang berdampak baik bagi semua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun