Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Patung Bull & Bear, Lambang Kapitalisme di Bursa Frankfurt

15 Juni 2025   05:40 Diperbarui: 15 Juni 2025   05:40 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kadang, petualangan terbaik bukan datang dari yang direncanakan, tapi dari yang tertinggal dan kemudian ditafsir ulang oleh langkah kaki kita sendiri."

Pagi itu, waktu menunjukkan hampir pukul 9 pagi ketika saya meninggalkan penginapan di Stifftstrasse dan siap untuk menjelajah Frankfurt. Udara masih cukup dingin di pertengahan Februari. Langit  Frankfurt  menggantung mendung tipis. Saya menatap ponsel dan mengingat satu janji: walking tour menjelajah kota tua pada pukul 13.00, titik kumpul di depan Bursa Efek Frankfurt.
Masih banyak waktu untuk melihat-lihat dan menjelajah kota secara mandiri. Sebelum itu, saya sempat mampir di sebuah cafe tidak jauh dari stasiun Hauptwache.  Ternyata stasiun ini sendiri lumayan besar karena selain strassenbahn juga ada stasiun U Bahn  alias kereta bawah tanah. Secangkir cappucino sepotong roti Berliner Ball menemani  saya pagi itu. Kopinya kecokelatan bercampur susu dan hangat. Saya duduk di dekat jendela, memperhatikan orang-orang lalu-lalang, dengan jaket lumayan tebal  dan langkah percaya diri. Frankfurt memang kota yang profesional tapi tidak tergesa-gesa. Kapitalis, tapi tetap terasa bersih dan manusiawi.
Setelah sarapan, saya menuju ke stasiun bawah tanah. 

Capucino & sepotong roti: dokpri 
Capucino & sepotong roti: dokpri 

Suasana sangat ramai dan lengkap juga dengan kios makanan, buah-buahan dan bahkan sebuah super market ada di dalam stasiun Hauptwache ini. Stasiun ini sangat ramai karena merupakan stasiun transit tempat bertemu belasan jalur kereta baik U Bahn maupun S-Bahn.

Saya membeli tiket harian atau Tageskarte seharga 7.10 yang berlaku selama 24jam dengan tulisan VGF  (Verkehrsgesellschaft Frankfurt am Main) atau kalau diterjemahkan perusahaan transportasi Frankfurt am Main.
Sebenarjya belum ada tujuan pasti hendak kemana sehingga ketika deretan gerbong kereta jalur U6 tujuan Hausen  saya langsung  naik saja. Kebetulan gerbong cukup padat walau masih menyisakan beberapa kursi yang kosong .

Tageskarte: dokpri 
Tageskarte: dokpri 

Seorang perempuan tua membaca Frankfurter Allgemeine Zeitung, surat khabar yang cukup terkenal  di Jerman. Saya sendiri ingat sering membaca koran Sddeutsche Zeitung (SZ) terbitan Munchen dan majalah Der Spiegel sewaktu belajar bahasa Jerman dulu.

Sementara  sepasang remaja mendengarkan musik lewat headphone. Saya menikmati kesenyapan Jerman yang teratur. Maklum negeri ini terkenal dengan kedisiplinan yang tinggi.
Setelah kereta berjalan dua stasiun dan tiba di Westend, saya turun dari kereta dan kemudian keluar stasiun. Muncul di permukaan tanah tanpa mengetahui apa yang akan saya lihat.  Dalam banyak pengembaraan, saya terkadang suka tantangan dan kejutan yang nikmat. Ternyata kawasan ini cukup asri dengan jalan lumayan lebar dan ada  taman yang luas.  Salah satunya adalah Rostchild Park yang menyejukkan mata dengan  hijau rerumputan sertavpohon pohon tanpa daun. 

Rotschillld Park: dokpri 
Rotschillld Park: dokpri 

Pada sebuah papan informasi tertulis bahwa Der Rotschildpark   adalah taman pertama keluarga Rotschild yang dibangun pada abad ke XIX.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun