Di Puncak Kk Tbe: Taman, Hewan Eksotik, dan Monumen Beatles
Begitu tiba di puncak, suasana berubah jadi seperti taman hiburan yang menyenangkan.
Yang pertama-tama adalah sebuah kios Kebun binatang mini. Di pintu masuknya tertulis dalam bahasa Inggris Best Exotic Animal dan kemudian ada tulisan dalam bahasa Kazakh dan Rusia.
Saya baca aksara Kiril dalam bahasa Rusia:
Redkie ekzoticheskie vidy zhivotnykh i reptiliy
(Artinya: Jenis-jenis hewan dan reptil eksotik yang langka)
Pada bagian bawahnya ada penjelasan mengenai jenis jenis hewan eksotis yang bisa kita saksikan seperti Koltyrauyndar "Kaman" / Metrlik (Kaiman -- buaya sepanjang satu mete, Kildi mamyldar / Zabavnye obezianki (Monyet lucu),
Trli-tsti kesirtkeler "Khameleon" / Iarkie iashcheritsy "Khameleony"
(Kadal warna-warni -- "bunglon"); Sileitin "Kakadu" / Govoriashchii "Kakadu" (Burung kakaktua yang bisa bicara); Savannalyq mysq "Serval" / Savanna koshka "Serval" (Kucing savana -- Serval); Zholaq-zhanat / Enot-poloskun (Rakun belang), dan masih banyak lagi.
Selepas kebun binatan hewan eksotis ini, saya melihat sebuah papan reklame besar yang cukup mencolok. Isinya adalah iklan pusat perbelanjaan Merey (), lengkap dengan gambar kompleks tokonya dan slogan yang cukup percaya diri: "Gorod, v kotorom yest' vsyo!"
"Di kota ini ada semuanya!" tertulis dalam bahasa Kazakh dan Rusia. Menariknya, reklame ini dipasang di tempat wisata alam, bukan di pusat kota. Mungkin maksudnya untuk menarik perhatian para pengunjung Kk Tbe yang sedang menikmati udara segar, agar nanti sepulang dari bukit bisa mampir belanja ke sana.
Tak lama setelah melewati papan reklame pusat belanja tadi, saya berjalan menuju sisi bukit yang lebih sepi. Dari balik pepohonan yang rimbun, tampak pemandangan kota Almaty terbentang luas, seolah menyapa dengan tenang. Deretan gedung tinggi di kejauhan terlihat kecil dan rapih dari ketinggian. Di sisi barat tampak samar-samar gunung Tian Shan yang megah, diselimuti kabut tipis senja.
Suasana di titik ini sangat cocok untuk duduk sejenak, merenung, atau sekadar menghirup udara bersih yang mulai langka di kota besar. Tak heran Kk Tbe disebut sebagai "paru-paru" Almaty---tempat di mana warga kota bisa sejenak melarikan diri dari hiruk-pikuk urban dan menikmati kedamaian alam tanpa harus jauh-jauh pergi ke luar kota.
Momen seperti ini membuat perjalanan saya terasa lebih bermakna. Di atas bukit, jauh dari keramaian, saya merasa seperti sedang memandangi kehidupan dari kejauhan---kecil, padat, tapi indah.
Di pusat area wisata Kk Tbe, sebuah air mancur berbentuk buah apel berdiri mencolok dan menjadi daya tarik tersendiri. Bukan tanpa alasan---apel memang menjadi simbol kota Almaty. Bahkan nama "Almaty" sendiri diyakini berasal dari kata "alma" yang berarti apel dalam bahasa Kazakh. Konon, daerah ini adalah rumah bagi varietas apel liar tertua di dunia, Malus sieversii, yang masih bisa ditemukan tumbuh liar di pegunungan sekitar kota.
Air mancur ini tak hanya sekadar ornamen estetis, tetapi juga simbol kebanggaan lokal terhadap warisan alam dan sejarah kota. Banyak pengunjung berhenti di sini untuk berfoto atau sekadar duduk menikmati suasana sambil mendengarkan suara gemericik air.