Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Masjid Langgar Tinggi Berlantai Rendah dan Tahun Masehi yang Salah

20 April 2023   21:49 Diperbarui: 20 April 2023   21:50 1719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan-jalan saya di kawasan Kampung Arab Pekojan di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat masih belum selesai.  Setelah sempat mampir ke masjid An Nawir yang lumayan megah dengan pilar-pilarnya yang bergaya neo-klasik,  masih ada satu lagi tempat menarik yang ada dalam daftar tujuan saya siang itu.

rumah tua: dokpri
rumah tua: dokpri

Saya menyusuri Jalan Pekojan Raya yang siang itu tidak terlalu ramai.  Di sini masih terdapat banyak rumah dan bangunan tua yang sebenarnya memiliki arsitektur yang sangat indah dan khas. Sayang sebagian besar dalam keadaan tidak terawat dan banhkan ada pulan yang kosong ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya.

cagar budaya: dokpri
cagar budaya: dokpri

Sekitar 3 atau empat menit berjalan kaki, di deretan seberang jalan yang berdekatan dengan sungai yang ada di tepian Jalan Tubagus Angke, terletak Masjid yang saya cari, yaitu Masjid Langgar Tinggi.  Sekilas bangunannya tampak lebih tua dan misterius dibandingkan dengan Masjid An-Nawir.  Bangunan ini bertingkat dua dan uniknya walau Bernama Langgar Tinggi lantai bagian bawahnya seakan-akan sudah tenggelam dan berada di bawah permukaan jalan Pekojan Raya.


Pada sebuah papan putih tertulis nama Langgar Tinggi   sebagai cagar budaya berikut Undang-Undang serta ancaman denda ratusan juta bagi pihak-pihak yang merubah bangunan ini.    Saya berjalan terus sambil melihat bangunan berlantai dua ini. Ternyata di bagian bawah digunakan untuk berbagai gerai toko yang menjual berbagai barang-barang yang sering digunakan etnis Arab, seperti berbagai macam minyak wangi dan juga Buhur atau sejenis dupa wewangian untuk pengharum ruangan. 

tangga: dokpri
tangga: dokpri

Akhirnya saya sampai di pintu masuk masjid yang sekaligus terdapat tangga menuju lantai dua.  Di atas pintu tertulis nama Langgar Tinggi Didirikan pada 1249 H atau 1829 M, Jakarta Kota sementara di atasnya tertulis dalam aksara Hijaiah informasi yang sama.   Uniknya kata Langgar Tinggi ditulis dengan huruf Jawi.

Saya kemudian mundur sedikit agak menjauh ke seberang jalan untuk lebih data menikmati keindahan dan kemisteriusan gedung ini secara lebih menyeluruh.  Wah tampak sekali arsitekturnya yang unik karena mirip juga dengan sebuah rumah panggung model Palembang. 

Walau merupakan satu kesatuan gedung yang lumayan besar, bagian sebelah kiri tampak terbuat dari batu dan di bagian atas terdapat beberapa pilar bulat yang kokoh berwarna putih.  Sementara di bagian sebelah kanan di mana di lantai bawahnya dijadikan toko, terdapat balkon  dan pagar yang terbuat dari kayu berwarna coklat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun