Yang Paling Murah dan Paling Mahal di Malioboro pada Malam Minggu

Jalan-jalan ke Malioboro di malam minggu memang menarik dan sekaligus juga penuh tantangan. Jalan utama di pusat kota Yogya ini memang tertutup untuk kendaraan pribadi setiap malam dan lebih baik datang ke sini menggunakan angkutan umum baik Trans Jogja atau angkutan online.

Malam itu, waktu menunjukkan sekitar pukul 20.30 malam.  Kami ingin mencoba menggunakan kendaraan pribadi dan karena tujuan pertama adalah menikmati wedang ronde dan lumpia di sekitar jalan Suryatmajan, maka kami belokkan kendaraan  menuju jalan ini hingga ke persimpangan Ketandan Wetan..

Di sini sudah berderet  kendaraan yang parkir dan untungnya masih ada beberapa tempat yang kosong sehingga petugas memberikan tempat itu kepada kendaraan kami dan sekaligus meminta uang parkir di muka.  Tarif parkirnya lumayan mahal untuk ukuran Yogya, yaitu 20 Ribu untuk sekali parkir    

Baca juga: Sekilas Juara-Juara All England Dari Doeloe Hingga Kini

"Bisa untuk sampai besok pagi," demikian tambah petugas parkir tersebut menambahkan sambil kemudian mengarahkan kendaraan lain yang juga baru masuk ke jalan ini.

Dari sini, cukup jalan kaki sekitar 200-300 meter ke kawasan yang banyak pedagang kaki lima.  Ada ronde favorit, juga ada ketoprak, jasuke (Jagung susu keju), dan juga ada lesehan gudeg,  Sayangnya gerai lumpia sudah tutup karena mungkin sudah habis lebih dahulu.

Setelah menikmati ketoprak dan ronde, kami mulai berjalan kaki menuju Malioboro.  Suasana malam sangat ramai dan meriah. Ratusan atau bahkan ribuan pengunjung membanjiri sepotong jalan yang menjadi ikon kota Yogya ini.   Sambil duduk-duku di kursi, pengunjung bahkan menonton pengunjung yang lain.  Tua muda dan juga anak-anak ikut meramaikan suasana.  Toko-toko di sepanjang jalan juga terus buka hingga lewat pukul 10 malam lebih. 

Kalau kita ingin ke toilet, ada berbagai pilihan. Ada sebuah toilet umum di tepi jalan yang posisinya agak sedikit di bawah tanah. Untuk ke toilet harus membayar 3 Ribu rupiah. Dan bahkan bisa mandi juga di sini.  Sementara banyak juga toko-toko yang menyediakan fasilitas musolah dan toilet. Ada yang gratis dan ada juga yang bayar.  Salah satu toko menyediakan fasilitas toilet degan membayar 3. Ribu Rupiah . Kondisinya cukup bersih dan terawat. Tetapi kalau untuk mandi kan dikenakan tarif 100 Ribu Rupiah.  Mungkin karena mereka tidak mau ada yang mandi di sini.

Baca juga: Madura dan Myanmar, Serupa Tapi Tak Sama

Berjoget di tepi jalan: Dokpr

Semakin malam, suasana di kawasan Malioboro kian ramai dan panas.a Di dekat  Batik Dnar Hadi, ada sepotong pelataran toko yang digunakan sekelompok anak muda untuk mementaskan pagelaran music yang lengkap dengan alat0alat sepeti bas besar.  Lagu-lagu yang ceria dan para pemuda  yang berjoget ria membuat makin banyak orang lewat yang mampir untuk menonton.

Baca juga: Kuliner Malam di Kedungdoro, Surabaya

Asyiknya orang-orang yang menonton kemudian ikut menggoyangkan badan dan menari atau berjoget bersama anak-anak muda ini.  Makin malam, makin banyak orang yang iut menarik. Sekelompok pemuda menari riang sambil mengangkat kedua tangan mereka tinggi-tinggi. Kesannya seakan-akan berjingkrak0jingkarank mengikuti irama music.  Di depannya sedeertan pemudi yang memakai hijab, namun tidak segan-segan ikut juga menari dan berjoget bersama.   Bahkan tidak lama kemudian mereka yang berusia lebih tua pun ikut bahkan mungkin ada yang sudah berusia 50 tahunan.