Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kisah di Balik Sehelai Kartu Pos

11 Juni 2021   10:49 Diperbarui: 11 Juni 2021   10:54 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada hujan tidak ada angin, sebuah kartu pos dari Amerika Serikat tiba di rumah saya. Kartu Pos ini ternyata dikirim oleh Mbak Siska, yang tinggal di Al Channel yang tinggal di San Jose, California.  Mbak Siska ini pernah menjadi nara sumber Zooming Kotekasiana pada Mei 2021 lalu.

Sepintas tidak ada yang istimewa dengan kartu pos ini. Gambarnya tentang Mesa Verde National Park di Colorado.   Saya perhatikan gambarnya yang berupa bebatuan geologis yang sebagian berbentuk meja berwarna kecokelatan dengan sebagian lagi pepohonan yang berwarna hijau.   Kemudian saya baru ingat bahwa Mesa Verde sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti Meja Hijau.  

Selain itu yang unik dari kartu pos ini adalah perangkanya yang bulat bergambar bunga krisantemum warna merah muda keunguan. Di sekelilingnya bertuliskan Global USA Forever 2020.    Ternyata  perangko senilai  USD 1.20 sangat indah dan unik dan sebagaimana prangko di USA menempel dengan sempurna karena dirancang seperti stiker.

Kartu Pos dan prangko memang sudah tidak populer lagi saat ini dimana orang lebih suka mengirim foto-foto selfi ketika berwisata ke mana saja.  Saya sendiri dalam perjalanan ke mancanegara sering sekali mengirimkan kartu pos ke alamat rumah sebagai kenang-kenangan. Uniknya setelah mengirimkan kartu pos itu saya juga lupa apakah kartu pos itu sampai atau tidak.  Uniknya walaupun sebagainya besar sampai ada yang tiba berbulan-bulan setelah saya sampai di rumah. Bahkan pernah ada sebuah kartu pos dari Buenos Aires yang toba setelah menyasar dahulu ke Singapura.

Saya mencoba mencari beberapa kartu pos yang pernah saya kirim dan melihat ada beberapa yang lumayan menarik untuk diceritakan.

dokpri
dokpri
Sebuah kartu pos dari Tanzania yang uniknya saya kirim dari Zanzibar bergambar hewan-hewan liar di padang savanah Afrika dengan judul The Great Migration.  Ratusan wildebeest tampak sedang menyeberang sebuah sungai di Taman Nasional Serengiti di Tanzania. The Great Migration sendiri merupakan istilah khusus yang digunakan untuk migrasi wildebeest, gazelle, atau zebra baik di Kenya maupun Tanzania.  Kartu pos ini mengingatkan saya akan perjalanan Safari baik di Masai Mara di Kenya maupun Tanzania dan Rwanda.

dokpri
dokpri
Selain itu ada juga sebuah kartu pos dari Abu Dhabi bergambarkan kubah-kubah putih nan cantik Sheikh Zayed Grand Mosque.  Sebuah masjid yang saya angga aling mewah dari seribu satu masjid yang renah saya kunjungi di 5 benua.   Ketika saya lihat prangko nya tertemel juga sangat menarik karena senilai 3 Dirham dengan gambar empat  ekor Oryx dengan tanduknya yang unik.

dokpri
dokpri
Sebuah kartu pos dari Istanbul juga memberikan banyak kenangan kunjungan ke ibukota Kekaisaran Ottoman itu. Gambarnya berjudul Old Istanbul dengan pemandangan Galata Bridge dan Yeni Mosque dan Masjid Sulaimaniyeh di kejauhan.  Mobil-mobil tua dan kapal-kapal yang berlayar di Istanbul Bogazi menambah uniknya kartu pos ini.    Prangkonya tidak kalah unik, bertuliskan  Turkiye Cumhuriyeti atau Republik Turki seharga 2 Lira dengan gambar emoji anak-anak yang lucu.

dokpri
dokpri
Dari Istanbul kita terbang ke Okinawa.  Sekilas orang akan mengira kalau kartu pos ini mungkin berasal dari Tiongkok, karena bertuliskan emat huruf Kanji di atas sebuah tahta.  Kartu pos ini bergambarkan tahta kerajaan Ryukyu yang ada di Shori Castle. Okinawa memang bagian negeri Sakura yang lebih kental budaya Tiongkok karena kepulauan ini baru dimasukkan ke wilah Jepang pada abad ke 19.

dokpri
dokpri
Dari Okinawa, kita sekarang menuju ke Eropa dan berlayar di Sungai Danube yang terkenal dengan Senandung Blue Danube gubahan Mozart.   Sungai ini mengalir di berbagai negara dan ibukota negeri Eropa dan berubah nama di berbagai negeri. Di Hongaria sungai ini di sebut Duna dan mengalir membelah ibukota negeri ini Budapest.  Kartu pos kita kali ini bukan sebuah foto, melainkan lukisan tua yang menggambarkan kemolekan Gedung parlemen  yang berada di tepi sungai Duna.

dokpri
dokpri
Masih banyak kartu pos lain yang tidak mungkin satu per satu dikisahkan di sini. Sebagai penutup saya ambil sehelai dari Srilanka.   Kartu pos bergambar Galle Fort ini mengingatkan saya akan kunjungan ke ngeri yang luluh lantak dilanda Tsunami ada Desember 2004 lalu.   Gambar Galle Fort yang megah dengan prangko senilai 25 Rupee bergambarkan Balustrade.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun