Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengembara ke Makam Tiga Presiden dengan Tiga Macam Rasa

11 November 2018   00:02 Diperbarui: 14 Maret 2020   18:39 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Gerbang Astana Giri Bangun : dokpri

Perjalanan saya kali ini bukan perjalanan biasa. Bukan ziarah biasa, melainkan napak tilas kisah tiga presiden dengan tiga kisah yang berbeda. Meliputi tiga tempat yaitu Blitar, Astana Giri Bangun dan Jombang.

Ziarah ke tiga makam presiden yang paling telah menorehkan sejarah panjang republik ini. Ternyata dengan berkunjung sekaligus berziarah ke makam tiga presiden ini kita pun bisa membayangkan bagaimana gaya hidup ketiganya.

Perjalanan saya dimulai dengan mampir sejenak ke Astana Giri Bangun. Perjalanan dimulai dari kota Yogyakarta dengan hanya berbekal peta online di gadjet.

Setelah hampir 3 jam berkendara, akhirnya menjelang siang, kendaraan pun sampai di kompleks Astana Giri Bangun. Kesan petama memang menggoda. Kompleks ini memang kompleks raja-raja dengan rasa feodal yang kental.

Maklum makam Pak Harto memang merupakan  makam keluarga Pura Mangkunegaran. Sesampainya di tempat parkir, kita harus mampir sejenak di pos untuk mengurus Surat Ijin Ziarah.  Disini pengunjung dikutip uang seikhlasnya untuk biaya surat ijin tersebut.

Surat Ijin Ziarah : dokpri
Surat Ijin Ziarah : dokpri
Memasuki kompleks, suasana terasa sangat sakrat. Apalagi untuk masuk ke cungkup kita harus menaiki beberapa anak tangga yang menunjukan bahwa yang dimakamkan adalah sosok keluarga yang terhormat dari jaman kerajaan.

Untuk masuk ke dalam cungkup utama dimana terdapat makam Bu TIen, Pak Harto dan beberapa keluarga dekat, kita harus bergantian, di dalam kita tidak boleh berfoto dan hanya tukang foto yang boleh beraksi. 

Cungkup makam: dokpri
Cungkup makam: dokpri
Suasana siang itu tidak terlalu ramai, tetapi beberapa rombongan ziarah tetap datang silih berganti.

Kesan pertama Astana Giri Bangun memang cocok dengan gaya hidup Pak Harto yang penuh dengan wibawa dan selalu kental dengan suasana yang sedikit feodal. Maklum Bu Tien memang masih keluarga kerajaan.

Makam kedua yang dikunjungi adalah kompleks  Perpustakaan dan makam Bung Karno di Blitar.  Kesan terbuka dan hangat  ada di kompleks  ini. Perpustakaan terasa sangat megah dan modern. Patung  BK yang duduk di kursi raksasa pun sangat menarik.

dokpri
dokpri
Di perpustakaan kita bisa melihat pameran foto-foto Bung Karno yang menceritakan kisah hidup beliau yang flamboyan.  Mampir kesini kita merasakan seakan-akan Bung Karno  masih hidup dan bercerita dengan santai mengenai masa hidupnya. Dari kecil, dewasa, namun minus kisah hidup yang sedikit menyedihkan di akhir hayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun