Mohon tunggu...
taufiku
taufiku Mohon Tunggu... -

Selalu ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Modal Menjadi Penulis

3 Agustus 2017   09:12 Diperbarui: 3 Agustus 2017   09:25 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Saat kamu ingin menjadi pengusaha, datanglah seseorang yang  menyodorkan segebok uang, tentu anda senang bukan kepalang. Kamu akan  berteriak kegirangan, yes...! Saya akan kaya!

 Salah satu hambatan  yang sering dihadapu seseorang pengusaha atau calon usahawan adalah  modal. Tanpa modal, cita-cita menjadi pengusaha akan dicantolkan di  gantungan.

 Mau ngutang ke bank?  Boro-boro kamu bakal jadi pengusaha. Yang ada malah jadi budak pemilik  modal. Kamu yang pontang panting bekerja, mereka yang menikmati  hasilnya.

 Bagaimana tidak menjadi budak bila pinjam dua puluh  juta harus ngembaliin tiga puluh juta. Sudah begitu hanya catatannya  saja pinjam dua puluh juta, terimanya ya kagak segitu. Potong ini, uang  itu, akhirnya belum beranjak dari bank uang sudah tekor dua juta. 

 Setelah gitu pemerasan masih berlanjut. Uang yang delapan belas juta  kagak boleh diumpetin terus. Setiap bulan mesti disetorkan. Lah, ya,  bukan pinjam segitu banyak kalau setiap bulan ditekori.

 Kalau sudah kayak gitu apa ngga' sakit. Sakitnta tuh di dompet! Makanya katakan "tidak!" pada bank!

 Itu ceritanya jadi pengusaha. Bagaimana kalau menjadi penulis?

 Menulis dan berbisnis itu bagaikan alpokat dibelah dua. Keduanya membutuhkan modal untuk memulainya.

 Menulis tanpa modal, mimpi... kali....!

 Apa, sih, modal menulis? Mau tahu?

 tiga modal menjadi penulis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun