Mohon tunggu...
T. Fany R.
T. Fany R. Mohon Tunggu... Pecinta kopi, penjelajah kata, dan hobi lari

Kopi bukan hanya minuman—ia adalah teman refleksi. Buku bukan sekadar bacaan—ia adalah jendela dunia. Dan lari bukan hanya olahraga—ia adalah ruang dialog dengan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Love

Membeli Waktu

3 Oktober 2025   18:49 Diperbarui: 3 Oktober 2025   18:49 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Penghasilan Terbesar Adalah Penghasilan untuk Membeli Waktu

Banyak orang bekerja keras sepanjang hidupnya demi mengejar penghasilan yang besar. Mereka rela mengorbankan tenaga, pikiran, bahkan kesehatan, dengan keyakinan bahwa semakin besar penghasilan, semakin bahagia hidupnya. Namun, jika kita mau jujur, penghasilan terbesar sebenarnya bukan sekadar angka di rekening, melainkan penghasilan yang bisa membeli kembali waktu.

Waktu adalah aset paling berharga yang kita miliki. Uang bisa dicari lagi, jabatan bisa berganti, bahkan barang yang hilang bisa diganti dengan yang baru. Tapi waktu---sekali ia lewat, ia tidak akan pernah kembali. Detik yang berlalu tidak bisa diputar ulang, hari yang terlewat tidak bisa ditebus, dan masa muda yang habis tidak bisa dibeli dengan apa pun.

Itulah sebabnya, orang yang benar-benar kaya bukan hanya mereka yang berpenghasilan tinggi, tetapi mereka yang penghasilannya membebaskan waktu. Mereka bisa memilih untuk tidak bekerja 12 jam sehari demi sekadar bertahan hidup. Mereka bisa memutuskan kapan ingin bekerja, kapan ingin bersama keluarga, kapan ingin beristirahat, kapan ingin berjalan-jalan menikmati hidup.

Bayangkan seseorang yang berpenghasilan besar tetapi tidak punya waktu untuk anak-anaknya. Ia mungkin bisa membelikan mainan termahal, tapi tidak bisa menghadiri momen kecil yang berharga, seperti anaknya belajar berjalan atau tampil di sekolah. Bandingkan dengan seseorang yang mungkin penghasilannya lebih sederhana, tetapi cukup untuk membuatnya punya waktu pulang tepat, makan bersama keluarga, atau sekadar duduk santai menikmati sore. 

Bukankah yang kedua jauh lebih kaya?

Karena itu, tujuan kita dalam mencari penghasilan seharusnya bukan hanya menambah angka, tetapi membeli kembali waktu. Waktu untuk keluarga, waktu untuk diri sendiri, waktu untuk ibadah, waktu untuk merawat kesehatan, waktu untuk hal-hal yang membuat hidup bermakna.

Hidup ini singkat. Maka jangan sampai kita terjebak dalam ilusi bekerja keras tanpa arah, lalu menyesal ketika menyadari bahwa uang bisa bertambah, tapi waktu yang hilang tidak bisa diganti. Pada akhirnya, penghasilan terbesar adalah saat kita bisa berkata: "Aku punya cukup, sehingga aku punya waktu untuk benar-benar hidup."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun