Pengajar Pondok Pesantren Al- Mansyuriyah berkiprah dalam konferensi Internasional ICETOL 2025 di Turkiye
Cunda, Ayvalik, Balikesir, Turkiye, 26-29 August 2025
Menjadi presenters di salah satu konferensi internasional ICETOL "5th international conference on education Technology and online learning" yang dilaksanakan di Burca, ayvalik, Turkey merupakan sebuah kebanggan untuk 12 perwakilan dari Indonesia yang merupakan peneliti dan penulis dari beberapa universitas di indonesia seperti dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN kediri, UM Kendari, UM palopo, Universitas Pancasakti Tegal, Universitas Bengkulu, Dll. Tidak hanya dari Indonesia, konferensi ini pun terbuka untuk semua peneliti di dunia, seperti German, portugal, Italy, Belanda, dll.
Hadir dan mengikuti kegiatan konferensi  tersebut dua pengurus pesantren Al- Mansyuriyah yaitu Usth Hj. Tatu Zakiyatun Nufus, M.Pd & Dr.H. Ade Mahmud, M.Pd yang merupakan presenter ICETOL ke 5 yang berkesempatan untuk mempresentasikan artikel ilmiah bertemakan artificial intelligence Application in English Speaking Class: Students' View and Obstacle yang berkolaborasi dengan Bapak Dr. Syafriyadin dari Universitas Bengkulu dan Ibu Dr. Dyah Retno dari Politeknik PLU Jakarta.
Kolaborasi dengan beberapa penulis dan peneliti untuk mempresentasikan artikel ilmiah dalam pengajaran bahasa merupakan suatu kontribusi pendidik dalam berkiprah memperkanalkan indonesia khususnya institusi Pesantren Al- Mansyuriyah ke dunia.
Hal ini merupakan satu kebanggaan bagi kami sebagai pemateri dari Indonesia bisa berpartisipasi dalam ajang konferensi luar biasa yang fokus terhadap penggunaan AI dalam pengajaran.
Dalam isi presentasi tersebut, Usth Tatu Zakiyatun yang merupakan presenter dari Indonesia menjelaskan akan pentingnya penggunaaan Aplikasi AI dalam pengajaran speaking., yang dapat membantu santri lebih fluently dalam berbicara, namun ditemukan adanya challenge yang juga harus di perhatikan agar AI ini bisa membantu yaitu dengan mengarahkan santri beberapa aplikasi yang mendukung dan mendidik dan tetap harus di bawah pengawasan para guru, dengan kata lain, santri harus bisa lebih melek tekhnology, menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tetap istiqomah dalam memperlajari agama, hal itulah yang disampaikan dalam presentasi Icetol ke 5th di Cunda, balikesir, Turkey.
Ditambahkan oleh Ust Dr H. Ade Mahmud dalam pesannya kepada seluruh santri untuk bisa bermimpi dan mewujudkan semua mimpi dengan karya dan hal itupun sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Hj Tatu Zakiyatun Nufus, yang membenarkan adanya golden ticket yang membawanya ke Turkey ini adalah berkat tulisan artikel yang di presentasikan dalam konferensi tersebut., janganlah takut bermimpi, karena dunia harus tahu tentang karya yang anda sudah buat.,
Think globally but act locally. Kalimat ini yang selalu di sampaikan di last statement dari sebuah presentasi bahwa dimanapun berada, dunia tetap mengenali mu dengan karya dan tingkah laku yang santun ketimuran.
Cunda, Balikesir, Turkey, 2025
Penulis
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI