Mohon tunggu...
Politik

Apa Beda PJTKI dan PJTKA?

2 Maret 2016   07:35 Diperbarui: 2 Maret 2016   07:45 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

APA BEDA PJTKI DAN PJTKA?

 
Sistem  ekonomi  dan  keuangan  di dunia  ini  saat ini  sedang  dikuasai  oleh  sistim   kalpitalisme. Itu adalah  suatu kenyataan! Adapun Negara-negara berkembang seperti Indonesia, Malaysia, Singapura,Thailand, Pakistan, Bangladesh, Philipina,TimorTimur, RRC, India, Mesir, Irak, Srilangka, Nigeria, Tunisia, dll secara langsung maupun tak langsung menjadi penganut , madzab kapitalisme in!

Ciri-ciri pada system ekonomi dan keuangan kapitalisme adalah permainan  berbasis “suku bunga", sekaligus membedakan dengan sistim  ekonomi dan keuangan Islam misalnya, yang berbasis : bebas bunga tapi bertumpu pada pola bagi hasil yang seadil-adilnya!

Adalah AS sebagai induk(pusat) kapitalisme dunia maka peranan mereka menjadi sangat penting dan menentukan arah, maju mundurnya ekonomi dunia!

Jelasnya, setiap gejolak kuangan dan ekonomi yang terjadi di pusat-pusat kapitaslisme dunia itu pastilah cabang-cabang, ranting, cucu ranting terkena getahnya sebagaimana naga yang sedang sakit lantas bergulung-gulung menahan sakit pastilah perut, dan ekornya dan sekujur badannya  ikut menderita!

Semisal posisi rupiah kita terhadap dollar AS sedang melorot dalam setahun pemerintahan Jokowi ini, adalah akibat adanya penarikan dollar dari Indonesia ke AS karena disana dalam kurun setahun ini suku bunganya lebih tinggi-lebih menggiurkan sehingga  dollarpun diboyong ke AS itu!

Akibatnya terjadi kelangkaan dollar di negeri kita maka menjadikan harga dollarpun naik! Dampak negatifnya, rupiahpun ikut terpengaruh jatuh di posisi sekarang ini!

Akibat negatip berikutnya, bagi ekonomi Indonesia terlihat dengan jelas dan gamblang! Hutang luar negeri pemerintah dan Swasta membengkak ikutan terkerek naik sebab bersandarkan pada dollar sehingga mengikuti perkembangan dan fluktuasi yang terjadi! Karenanya beban hutang luar negeri pemerintah dan swasta kian berat! Sehingga, para pengusaha swasta membuat ‘kebijakanaan’ untuk memPHKkan para karyawan mereka! Lebih dari  42.000 jiwa para karyawan-wati terkena  pemutusan hubungan kerja secara sepihak oleh perusahaan di mana mereka menggantungkan nasib dan penghidupannya!

Jelas ini adalah masalah besar bagi bangsa kita! Efek nergatif lainnya adalah produk-produk impor mengalami kenaikan harga yang diiringi kenaikan harga di dalam negeri juga. Pasalnya mereka(pedagang/importer) gak mau rugi!

Tentu hal ini berakibat pula semakin beratnya beban masyarakat-rakyat  yang masih berada dalam lingkaran prasejahtera yang jumlahnya 40 % lebih(data PBB) dari penddududk NKRI!  

Yang sangat mengherankan  dan memprihatinkan adalah, dalam situasi dan kondisi seperti ini, justru pemerintah yang sedang berkuasa malah mengimpor TKA(Tenaga Kerja Asing) sebanyak 10.000 jiwa dari RRC yang diboyong bersama kontrak kerja sama pembangunan KA super modern itu!

Jika demikian apa bedanya  PJTKI dengan PJTKA?

Kalau PJTKI, pemerintah diuntungkan karena adanya  pemasukan uang Negara ke kas Negara kita bukan!

Lha, kalau PJTKA(Perusahaan Tenaga Kerja Asing) siapa yang diuntungkan? Yang jelas kas Negara kita bukan bertambah gemuk karena itu!!!

Pada saat yang sama para mantan karyawan swasta yang sudah terkena PHK oleh perusahaan-perusahaan mereka, dibiarkan berjuang sendiri oleh pemerintah kita ini, walaupun mereka dulu dan anggota keluarga mereka mungkin pernah berjasa mengantarkan Jokowi naik kursi tahta RI saat pilpres 2014 lalu!

‘Luar biasa!’, NKRI kita ini telah menjadi PJTKA jika  begitu!?

Mengingat keadaan seperti sekarang ini, yang penting adalah bagaimana pemecahan masalahnya secara arif dan bijaksana?     

Secara Ekonomi, harus ada keberanian dan keyakinan yang cukup bagi pemerintah kita untuk mandiri! Kita wajib meyakini bahwa ekonomi kapitalisme itu hakikatnya adalah suatu bentuk kejahatan besar terhadap kemanusiaan umat manusia di kolong langit ini!!!

Jika sudah yakin, iya, putuskanlah mata rantai  keuangan dan ekonomi Negara kita  dengan induk-induk kapitalisme dunia dengan segera! Walaupun itu perlu perjuangan sungguh-sungguh!  Kita mesti berhijrah dari merasa nyaman dengan lumpur hitam -ekonomi kapitalisme yang sesat itu kepada ekonomi berbasis non bunga yang sudah teruji keampuhannya! Ibaratnya!,  2X 2 = 4, (ekonomi non bunga), jika diyakini pasti membawa manfaat besar bukan(janji dari Langit)! Jika mengingkari, lho,……….ini yang rugi kita sendiri bukan, ……..kok gak pinter-pinter!

Penyelesaian secara politik!

Kekuatan di DPR, MPR, DPD harus menekan pemerintah agar aspirasi-spirasi konstruktif dan positip diperjuangkan dan diakomodasikan, termasuk semisal, tulisan sederhana ini!

Yang menjadi  masalah serius adalah bagaimana kualitas DPR,dan DPD kini yang notabene hasil dari pemilu leglislatif 2014 lalu itu! Kita cukup kuatir apalagi setelah koalisi merah putih kini sudah tinggal nama! Yang sekarang ada adalah alumnus-alumnus MP(MerahPutih) yang sedang asyik ‘tidur nyenyak’  dan kita tak tahu kapan mau bangun dari tidur mereka! Lha kalau begitu bagaimana solusinya?

Penyelesaian secara moral-mental!

Kita perlu bersabar dalam  situasi dan kondisi seperti saat ini! Sabar dan Sabar! Khususnya bagi rakyat Indonesia! Bukankah sabar menghapuskan dosa-dosa kita yang masih banyak itu! Seraya tetap istiqomah berada dalam agama kita mencari solusinya yang pasti ada dan halal secara aktifitas sendiri-sendiri atau dan berjamaah dalam masyarakat berjihad fisabilillah dalam demensi ekonomi  syariah, yang positip, konstruktif dan inovatif  agar menggapai ridho Illahi!

Penyelesaian secara seni budaya!?

Nah, jika penyelesaian secara  seni budaya kita sarankan pemerintah mengundang ILC(Indonesian Lawak Club)nya Trans7 itu ke istana Negara untuk menyelesaikan kemelut ekonomi dan keuangan Negara kita ini! Biarlah Cak Lontong, dkk beraksi dengan ‘jurus-jurus mautnya!’, OK?!

 

Kediri,  Pebruari hingga 1 Maret, pkl. 09.21 WIB,

 

Muhammad Investo Karyoto

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun