Tulisan ini masih membahas saat kami liburan di Gresik, yaitu sehari setelah pulang dari Gunung Bromo. Pada hari Jum'at tanggal 28 Juni 2024, aktivitas yang kami lakukan di pagi hari yaitu mencuci sepatu karena masih banyak pasir yang tertinggal di dalamnya.
Setelah sarapan, kami beristirahat sampai siang sambil merasakan kaki yang masih pegal setelah melakukan pendakian ke kawah Gunung Bromo (baca di sini).
Pukul 11.30 anak yang laki-laki pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Jum'at, sedangkan yang perempuan melaksanakan salat dhuhur di rumah. Setelah makan siang, Teh Nia mengajak kami untuk berkunjung ke Kota Batu.
Mencicipi Kuliner Pos Ketan Legenda-1967
Pukul 13.30 kami baru berangkat dari rumah, tujuan kami semula adalah ke Kusuma Agrowisata. Kami sampai di sana pukul 15.50 dan pada saat bertanya ke satpam yang ada di depan, ternyata tempat ini sudah tutup dari pukul 15.30.
Akhirnya kami putar balik menuju ke Alun-Alun Kota Batu, kami parkir di pasar sebelum Masjid Agung An-nur. Tadinya mau parkir di depan masjid, tetapi sudah penuh.
Waktu menunjukkan pukul 16.30 sepertinya masih persiapan, pintunya baru di buka sedikit bagian bawahnya. Pengunjung lain pun sudah ada yang menunggu. Kata Teh Nia biasanya pukul 16.00 juga sudah buka.Â
Kami melihat daftar menu yang ada di bagian atas pintu, ada lebih dari 20 varian rasa ketan yang namanya berupa singkatan tetapi ada keterangan di bagian bawahnya.
Sambil menunggu tempat ini dibuka, Teh Nia dan Teh Nur keliling untuk mencari jajanan yang lain. Di sentra kuliner ini banyak sekali pilihan makanannya, dan pengunjung.yang datang juga banyak.
Pintu segera dibuka, yang lain masuk menempati tempat duduk yang tersedia sedangkan saya dan ananda antri di bagian pemesanan. Saya menyebutkan pesanan yang sudah dicatat dalam Hp, dan memesan minuman ternyata belum tersedia.Â
Saya bergabung dengan yang lainnya, tak lama pesanan datang yang ditempatkan dalam piring kecil. Tempat duduk yang tersedia tidak terlalu luas, sehingga langsung penuh dengan pengunjung.
Sebenarnya ananda kalau di rumah tidak suka dengan nasi ketan, tetapi di sini mau memakannya karena sudah diberi toping misis dan keju. Untuk yang rasa durian kami cicipi bertiga karena sengaja belinya dilebihkan satu. Sayang duriannya belum matang, sehingga tidak ada yang mau memakannya.
Selesai makan kami segera pergi, karena ada pengunjung yang belum kebagian tempat duduk. Setiap hari pengunjung yang datang ke tempat ini tidak pernah sepi.
Kuliner ini bisa bertahan selama puluhan tahun karena kualitas bahan bakunya selalu dijaga oleh pemiliknya, sehingga rasa dan kenikmatannya tidak berubah dari dulu sampai sekarang.
Semula pemilik pendahulunya berjualan di depan kantor pos, sehingga terkenal dengan sebutan ketan pos. Bila sahabat berwisata ke kota Batu, wajib mampir ke sini yang terletak di Jalan Ir. Soekarno, bagian barat Alun-Alun Kota Batu.
Keliling di Alun-Alun Kota Wisata Batu
Selanjutnya kami masuk ke alun-alun, dan duduk di dekat air mancur. Di dekat sini ada wahana bianglala dan arena bermain untuk anak-anak.
Tak lama suara adzan terdengar dari Masjid Agung An-nur, kami pun menuju ke masjid untuk melaksanakan salat magrib.
Selesai melaksanakan salat magrib, kami kembali ke tempat parkiran. Ananda berjalan tanpa menggunakan alas kaki, karena sandal jepit yang dipakainya hilang saat di simpan di luar masjid.
Kami pun melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Gresik dan sebelum masuk jalan tol kami mampir ke rest area yang ada pusat oleh-olehnya. Kami hanya sebentar di sini dan langsung pulang menuju rumah Teh Nia. Â
Wasana Kata
Itulah perjalanan yang dilakukan oleh kami saat berkunjung ke Alun-Alun Kota Batu Jawa Timur dan mencicipi kuliner khas dari kota tersebut yaitu pos ketan legenda -1967.
Varian rasa ketannya banyak, sehingga pengunjung bisa menikmatinya sesuai dengan selera masing-masing. Rasa ketannya dijamin enak karena kualitas bahan bakunya selalu dijaga dan setiap hari tempat ini selalu ramai oleh pengunjung.
Terima kasih telah membaca tulisan ini, salam hangat dan bahagia selalu.
Cibadak, 11 Juli 2024
#Tulisan ke-62 di tahun 2024
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI