Mohon tunggu...
tatang sunendar
tatang sunendar Mohon Tunggu... Guru - saya seorang trainer bagi pendidik dan tenaga kependidikan

saya seorang trainer bagi pendidik dan tenaga kependidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Iedul Fitri di Titik Awal Normal

25 Mei 2020   07:42 Diperbarui: 25 Mei 2020   08:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Idul fitri kali  ini sangat  istiwewa karena  berlangsung dalam suasana pandemi covid 19, mudik  dilarang dan segala aktivitas yang mengundang kerumunan seperti open house, halal bilhalal tidak ada.jalanan relatif sepi dan yang sangat terasa komplek komlek perumahan semua sepi. Orang orang lebih asyik  melakukan aktivitas dari rumah,untuk melakukan silaturahmi dengan keluarga, kerabat dan teman dilakukan dengan menggunakan fasilitas video  conprence seperti wathsap, zoom dan aplikasi  lainnya.

Libur idul fitri pun sangat singkat aktivitas untuk karyawan, ASN  sudah dimulai lagi tanggal 26 mei ini walapun  masih dilaksanakan secara  Work from home  home (WFH).begitu pun pedagang maupun masyarakat dengan cara kucing kucingan dengan petugas sudah melakukan aktivitas. Aktivitas yang dilakukan oleh ASN,masyarakat mutlak harus dilakukan karena  untuk menyambung kehidupan keluarga dan pemerintahan.

Disisi lain sebagaimana telah di sampaikan oleh  oleh presiden  kita harus berdamai dengan  korona mengingat penyakit korona akan masih mengintai kehidupan kita sedangkan obat maupun vaksin belum ditemukan, disisi lain presiden menyampaikan kita harus memulai dengan kehidupan baru yang  disebut dengan new normal. New Normal adalah kehidupan baru  dengan menerapkan 4 sehat lima sempurna gaya baru  yaitu pertama menggunakan maskeur,kedua jaga jarak sehat,tiga selalu mencuci tangan empat olahraga yang teratur/istitahat yang cukup tidak panik dan lima makan makanan yang begigizi.dengan gerakan empat sehat lima sempurna  gaya baru ini diharapkan memutus rantai berjangkit dan  menularnya korona.

Kehidupan new normal harus sudah dimulai karena pamerintah belum memastikan kapan pandemi ini akan berakhir, sedangkan kehidupan akan terus  berlangsung, maka dari itu penulis memandang semoga iedul fitri ini sebagai titik awal untuk memulai  new normal karena:

Pertama : Menurut ahli  jika terlalu lama diam dirumah akan  terkena   cabin fever yaitu gejala emosi atau perasan bosan yang muncul akibat terlalu lama terisolasi dirumah, ciri cirinya adalah mudah tersinggung,sulit konsentrasi lemah lesu dan tidak sabaran  bahkan beberapa orang bisa menemukan distraksi didalam rumah. Bisa dibayangan kita kalau terus terusan di rumah sehingga sangat wajar saat sekarang muncul gejala yang pelanggaran terhadap kebijakan PSBB.

Kedua : puasa sebulan penuh rasanya cukup bagi masyarakat untuk melakukan  instrospeksi diri pentingnga kita  bertanggung jawab untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat serta negara untuk senantiasa  menjadi bagian solusi untuk menghentikan penyebaran dan jaringan virus korona, dengan adanya  tanggung jawab tersebut maka relasi dalam berasyarakat akan dapat dilakukan dengan dengan penuh kehati hatian,waspad, disiplin  sehingga  akan tumbuh semangat untuk saling menjaga

Ketiga : pembagian zakat fitrah saat menjelang perayaan idul fitri menjadi semangat kolektif dari orang yang mampu untuk menjaga ketahanan keluarga tidak mampu dalam memenuhi kelangsungan hidupnya.  pemerintah sudah memberikan bantuan , namun rasanya sengat  kegotong royongan yang dilakukan  oleh tetangga maupun masyarakat lainnya akan lebih bermakna karena dengan solidaritas dari sesama warga akan menumbuhkan semangat silih asih, silih asuh dan silih asah sehinga tidak menimbulkan ketersinggunan dan kecemburuan yang terjadi  kerena pembagian tidak merata.

Keempat  : orang yang telah melaksanakan ibadah puasa diibaratkan sebagai pribadi yang bersih dan suci bagaikan bayi yang baru lahir,  maka hal ini akan menjadi spirit untuk mengembangkan gerakan masyarakat sehat ( germas) dengan gerakan ini maka lingkungan akan menjadi terjaga, sarana sarana untuk fasilitas kegiatan pelayanan dilengkapi dengan fasilitas untuk cuci tangan,hand sanitiser tersedia, tempat duduk diatur  berjarak, pola interaksi ditata ulang sehingga mengurangi resiko interaksi yang  menangkal doplet kena ke tubuh lawan bicara.

Kelima  : secara pribadi proferti sendiri  semisal, tas, payung, helm bagi yang pake motor, sekarang dilengkapi dengan membawa masker, sarung tangan serta hand sanitiser sendiri hak ini dlakukan untuk mengantisispasi jika  diruang kerja atau tempat yang dikunjungi tidak menyediakan barang barang tersebut.kalau membawa sendiri maka kita senantiasa selalu waspada dan hati hati.

Keenam : membiasakan untuk mennggunakan TOMAT ( tolong, maaf dan terima kasih) dalam melakukan interaksi kita dengan orang lain baik  ditempat kerja,tempat publik, maka  kita menyampaikan kata tolong pake makernya, tolong pake hand sanitizer, jika menemukan oarang tidak memakai masker, sarung tangan atau hand saniztzer kita sampaikan maaf jika belum menggunakan barang itu tidak boleh mengikuti kegiatan atau bertemu, sedangkan ucapkan  terima kasih bagi siapapun yang telah mengikuti ketentuan protokol kesehatan.

Dari enam  alasan tersebut maka tatanan hidup baru atau pola baru yang disebut dengan New Nomal bisa dilakukan karena kita menyadari tidak mungkin hidup secara terus menerus dirumah, kita perlu aktivitas  untuk menghidupi diri dan  keluarga, untuk melakukan new normal nampaknya sangat sulit  namun jika merujuk pada peribasa alah bisa karena biasa, yang tadinya merepotkan akan menjadi suatu hal yang terbiasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun