Persaingan kata sekedar dengan sekadar masih terjadi sampai hari ini. Banyak yang menggunakan kata sekedar namun ada juga yang menggunakan kata sekadar. Berikut contoh judul artikel yang penulis dapatkan melalui mesin pencari daring.
(1) Jangan Hanya Sekedar Hidup (https://www.gurusiana.id/read/opasunin/article/jangan-sekedar-hidup-172964 diakses 22-05-2024)
(2) Sekadar Imajinasi (https://karyakarsa.com/teaterkoma/sekadar-imajinasi-teaterkomapentasdisanggar diakses 22-05-2024)
Judul artikel (1) menggunakan sekedar sedangkan artikel (2) menggunakan sekadar. Mana yang dibakukan dan dianjurkan digunakan dalam ragam bahasa resmi?
KBBI Daring VI mencantumkan kata sekadar dengan arti "sesuai atau seimbang dengan; hanya untuk; seperlunya; seadanya." Jika kita cari kata sekedar di kamus yang sama, tercantum kata sekedar namun kita diarahkan kepada kata sekadar. Demikian pula di bawah kata sekadar muncul kata sekedar dengan keterangan bentuk tidak baku.
Sebagai perbandingan, dalam bahasa Malaysia, kata yang dibakukan ternyata sama, sekadar, bukan sekedar. Dalam Kamus Dewan Keempat sekadar diartikan selaras dengan (keperluan dll), secara, sepadan, sesuai dengan, hanya, seperlunya.
Dengan demikian, jelas kata sekadar merupakan bentuk baku, bukan sekedar.Â
Mari kita mulai dari diri sendiri menggunakan kosakata bahasa Indonesia secara cermat.
Referensi:
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/sekadar