Mohon tunggu...
Tata Tambi
Tata Tambi Mohon Tunggu... mengajar, menulis, mengharap rida Ilahi

Belajar menulis. Semoga bermanfaat dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengapa Standardisasi, Bukan Standarisasi?

21 November 2023   09:15 Diperbarui: 27 November 2023   14:33 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Saat penulis mencoba mengetikkan kata kunci standarisasi pada salah satu mesin pencari dalam jaringan, tercatat ada 15 kata standarisasi dan 2 kata standardisasi pada halaman pertama hasil pencarian.  Kemudian, giliran diketikkan kata standardisasi, muncul 15 kata  standardisasi dan dua kata standarisasi pada halaman pertama hasil pencarian.  

Survei sederhana penulis tersebut menunjukkan bahwa kata standarisasi dan standardisasi saat ini keduanya digunakan oleh masyarakat pengguna bahasa. Pertanyaannya, bentuk kata mana yang sesuai dengan kamus dan dianjurkan untuk digunakan?

Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI VI Daring menggolongkan standardisasi sebagai kata benda yang bermakna penyesuaian bentuk (ukuran, kualitas, dsb) dengan pedoman (standar) yang ditetapkan atau pembakuan.  Adapun lema standarisasi tetap dicantumkan namun diberi keterangan bentuk kata yang tidak baku.

Penggunaan bentuk standarisasi terjadi karena sebagian orang menganggap bahwa dalam bahasa Indonesia ada kata standar yang dapat dibentuk menjadi standarisasi setelah ditambah akhiran --isasi. Anggapan seperti itu kurang tepat karena dalam bahasa Indonesia tidak ditetapkan adanya akhiran --isasi.  Akhiran --isasi yang muncul dalam kosakata bahasa Indonesia masuk bersama dengan kata dasarnya dalam bahasa asing.

Perhatikan contoh penyerapan berikut ini, organization menjadi organisasi, mobilization menjadi mobilisasi.  Jadi, kata organisasi berasal dari bahasa asing organization, bukan dari kata dasar organ ditambah akhiran --isasi dan kata mobilisasi berasal dari mobilization, bukan dari kata dasar mobil ditambah akhiran --isasi.

Dari kedua contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa bentuk standarisasi kurang tepat. Bentuk yang tepat adalah standardisasi karena bentuk tersebut diserap dari bahasa asing standardization. Sementara itu, kata standard diserap menjadi standar. Jadi, kedua bentuk itu, standar dan standardisasi sama-sama diserap ke dalam bahasa Indonesia.  Dengan demikian, bentuk kata standardisasi lebih dianjurkan untuk digunakan, bukan kata standarisasi.

Rujukan:

Pusat Bahasa Kemdiknas.  2008.  KBBI Jilid Keempat.  Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

https://kbbi.kemdikbud.go.id/standardisasi diunduh tanggal 20-11-2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun