WARNING: Sebelum membaca tulisan ini, aku mohon agar kamu membaca dengan pikiran yang terbuka dan kepala dingin. Disini, aku cuma menyampaikan opini dan kebenaran yang jarang terungkap, bahkan cenderung dilupakan.Â
Buat teman-teman aktivis, organisasi, UKM, dan PKM, aku salut banget sama kalian. Semoga kerja keras kalian senantiasa diridhoi Allah. Buat kalian yang mahasiswa kupu-kupu, merapat kuy! Soalnya konten ini relate banget sama kamu!Â
.
Mungkin kamu yang kenal sama aku kebingungan membaca judul di tulisan ini. Sambil bertanya-tanya dalam hati, kira-kira seperti ini:Â
Kok bisa-bisanya seorang mantan anggota pers mahasiswa yang sempat jadi moderator webinar dan koordinator acara diklat, serta pernah ikut PKM 2 kali (2020 dan 2021), punya pikiran seperti itu?
.
Tunggu, tunggu. Aku sendiri sebenarnya juga nggak ngira udah ngikutin kegiatan-kegiatan itu sampai khatam, mengingat saat SMA dulu, aku pasif banget. Bisa dibilang pas kuliah ini, aku nyoba-nyoba kegiatan yang belum sempat aku lakuin pas SMA, yaitu berkecimpung di dunia jurnalistik dan menulis karya ilmiah beregu.Â
Saat PKKMB (Ospek), Diklat, sampai sosialisasi PKM, tentu kita disuguhi dan "disuapi" ajakan-ajakan untuk bergabung dengan organisasi maupun membuat PKM. Tentu dengan segudang manfaat, seperti menambah relasi, ilmu, pengalaman, kecakapan, kepemimpinan, kerja sama, dll. Banyak bangetlah kalau aku sebutin disini. Mbak-Mbak dan Mas-Mas itu juga lagi cari kader buat organisasi dan program PKM tetap jalan ke depannya biar nama baik kampus tetap terjaga. Mulia sih guys, sebenarnya tujuannya...
.
Tapi eh, tapi... Terkadang kita melupakan bahwa ada juga sejuta alasan yang logis, yang membuat teman-teman kita, para mahasiswa kupu-kupu ini, tidak tergabung dalam suatu organisasi dan PKM. Aku selaku mahasiswa kupu-kupu baru akan membongkarnya! Berikut beberapa diantaranya:
.
1. Nggak minat
Nah, ini adalah alasan paling mendasar. Sama seperti kita menentukan pilihan jurusan sebelum masuk kuliah dulu. Karena please, kalau misalnya nggak minat, kerjanya bakalan asal-asalan alias nggak bener. Nggak mau kan, kinerja satu orang dalam sebuah organisasi atau tim PKM malah menghambat program kerja?
Buat teman-teman yang tergabung dalam suatu organisasi atau kelompok PKM, bayangin aja misalnya kamu disuruh buat gabung ke organisasi selain minat kamu atau membuat dan menjalankan program PKM yang nggak sesuai dengan kompetensi kamu. Sanggup, nggak?Â