Kekerasan terhadap anak dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk kekerasan fisik, psikis, seksual, dan penelantaran. Kekerasan fisik dapat berupa pukulan, tendangan, atau penganiayaan yang menyebabkan luka atau kematian. Kekerasan psikis dapat berupa penghinaan, penghardikan, atau perundungan yang dapat menurunkan harga diri anak.
Kekerasan pada anak dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius, termasuk gangguan emosi, kurangnya kepercayaan diri, dan kesulitan dalam menjalin hubungan. Anak yang menjadi korban kekerasan juga lebih mungkin melakukan tindakan negatif, seperti penyalahgunaan narkobaÂ
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kekerasan pada anak antara lain:
- Kurangnya Kesiapan Orangtua :Orangtua yang tidak siap menjadi orangtua dapat menyebabkan anak menjadi korban kekerasan.
- Pola Asuh yang Tidak Sehat: Pola asuh yang tidak sehat dapat menyebabkan anak merasa tidak aman dan tidak dihargai.
- Kemiskinan Keluarga: Kemiskinan dapat menyebabkan anak menjadi lebih rentan terhadap kekerasan.
- Dampak Buruk Teknologi: Dampak buruk teknologi dapat menyebabkan anak menjadi korban kekerasan seksual atau penelantaran.
Cara Mencegah Kekerasan pada Anak
Untuk mencegah kekerasan pada anak, kita dapat melakukan beberapa hal, seperti:
- Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi anak dari kekerasan.
- Mendukung Program Perlindungan Anak: Mendukung program perlindungan anak yang dapat membantu anak-anak yang menjadi korban kekerasan.
- Meningkatkan Keterampilan Orangtua: Meningkatkan keterampilan orangtua dalam mengasuh anak dengan baik dan benar.
Dengan meningkatkan kesadaran dan keterampilan, kita dapat mencegah kekerasan pada anak dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia ¹ ².
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI