Mohon tunggu...
Tasya Kamila
Tasya Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI

KKN TEMATIK UPI 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Perkembangan Emosional Peserta Didik dengan Melakukan Asesmen Diagnosis Non-Kognitif

28 Juli 2021   21:23 Diperbarui: 28 Juli 2021   21:36 2268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 mengubah dunia pendidikan di Indonesia. Beragamnya kondisi sosial ekonomi akses teknologi serta kondisi wilayah. Sebaran pandemic menyebabkan proses belajar dan kompetensi siswa menjadi sangat bervariasi, dalam beberapa kasus belajar dirumah menyebabkan terjadinya ketidak tercapaian belajar menurunnya kemampuan siswa serta meningkatnya ketimpangan pengetahuan antara kelompok akses memadai dengan kelompok akses tidak memadai. 

Selain itu penutupan sekolah karena pandemic juga dapat berdampak pada perkembangan emosi dan kesehatan psikologi siswa dapat beresiko rentan putus sekolah dan dapat berdampak pada pendapatan siswa di kemudian hari. Selama masa ini sangat penting bagi sekolah untuk Melakukan asesmen perkara tujuannya untuk mendiagnosis dampak terhadap perkembangan kognitif dan non kognitif siswa.

Saya mencoba melakukan Asesmen diagnosis di SMK PP Negeri Sumedang. SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sumedang (SMK PP ) adalah SMK peralihan dari UPTD SPP-SPMA Negeri Sumedang yaitu sekolah kejuruan pertanian setingkat SLTA, yang sudah berdiri sejak tahun 1974. SMK PP Negeri Sumedang ini berfokus pada pertanian pengembangan, yang dimana untuk pelaksanaan pembelajarannya lebih banyak praktik. Maka dari itu, pasti siswa dan guru mengalami kesulitan untuk pelaksanaan pembelajaran pada 2 tahun ini dikarenakan dampak pandemic covid-19. Lalu saya berpikir untuk membuat asesmen diagnosis non-kognitif untuk melihat perkembangan psikologis peserta didik.

Saya dan 2 orang guru SMK PP Negeri Sumedang mencoba melakukan asesmen non kognitif untuk mengetahui kesejahteraan Psikologi dan sosial emosional siswa, aktivitas lama belajar dari rumah dan kondisi keluarga siswa. Untuk melaksanakan asesmen non kognitif ini saya dan guru menyiapkan alat bantu berupa gambar ekspresi emosi dan daftar pertanyaan kunci seperti. 

Apa saja aktivitas kamu selama belajar dari rumah, bagaimana siswa mengatasi kebosanan pada saat pembelajaran jarak jauh, dan kendala apa yang sering terjadi ketika akan melakukan pembelajaran jarak jauh melalui aplikasi pendukung seperti zoom atau google meet, dll . Kami menuangkan semua pertanyaan itu di dalam google formulir, yang kemudian dibagikan kepada para siswa untuk mereka isi.

Setelah dibagikan, siswa mengisi google formulir dan kami mendapat jawaban-jwaban dari mereka. Untuk pertanyaan apa saja aktivitas kamu selama belajara dari rumah, peserta didik menjawab beberapa jawaban yang beragam, "Membantu orang tua dan mengerjakan tugas","Beres-beres rumah", "belajar mandiri", dst. Pertanyaan bagaimana cara peserta didik mengatasi kebosanan pada saat pembelajaran jarak jauh, jawaban yang di dapat dari peserta didik seperti"Menonton film sebelum mengerjakan tugas","Menonton youtube untuk menyegarkan otak", "Membuat makanan untuk menemani mengerjakan tugas", dst. Dan untuk pertanyaan kendala untuk melakukan pembelajaran jarak jauh melalui zoom atau google meet, peserta didik rata-rata memiliki kendala, "Kuota, karena kondisi ekonomi yang menurun karena pandemic", "Jaringan karena tinggal di daerah pedesaan", "Kondisi HP yang tidak memadai", dst. Dan juga kita membuat pertanyaan tentang harapan untuk pembelajaran kedepannya, peserta didik sangat ingin segera melakukan pembalajaran secara luring karena saat belajar online banyak pelajaran yang mereka kurang mengerti dan tidak leluasa untuk bertanya dikarenakan kendala kuota atau jaringan.

Setelah disimpulkan para peserta didik bisa mengatasi kebosanan pembelajaran jarak jauh dengan berbagai macam kegiatan yang bisa mereka lakukan, namun tetap saja kendala-kendala akan ada seperti tidak punya kuota dan jaringan yang kurang bagus, dan juga peserta didik sangat berharap pandemic cepat berlalu agar bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun