Mohon tunggu...
KKN KOLABORATIF 156 DESA PANTI
KKN KOLABORATIF 156 DESA PANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Kolaboratif 156 - Desa Panti

KKN Kolaboratif 156, Desa Panti, Kec. Panti, Kab. Jember, Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengelolaan Sampah "Harta Karun yang Terabaikan" sebagai Upaya Menjaga Sanitasi Lingkungan

23 Agustus 2022   09:10 Diperbarui: 23 Agustus 2022   09:12 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Panti terletak di Kecamatan Panti, Jember, Jawa Timur. Desa ini terdiri dari 7 Dusun yaitu Krajan Selatan, Krajan, Darungan, Gebang Langkap, Gebang, Prapah, dan Wonolangu. Jumlah penduduk pada tahun 2021 di Desa Panti sebanyak 10.483 jiwa yang tersebar ke dalam 22 RW dan 58 RT. 

Secara geografis Desa Panti berbatasan dengan Desa Kemuningsari Lor dan Desa Pakis di sebelah barat, Desa Serut di sebelah timur, Desa Suci di sebelah utara, dan Desa Glagahwero di sebelah selatan. 

Selain itu, terdapat pula beberapa aliran sungai yang melintasi dan terhubung dengan desa yang lain. Pada awal tahun 2022, banjir melanda Kecamatan Panti karena sungai yang tak mampu menampung debit air sungai. 

Berkaca pada kejadian tersebut, sebagai upaya preventif maka perlu dilakukan sosialisasi terkait penanganan sampah dan pemanfaatan sampah untuk menjaga sanitasi lingkungan agar kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan dapat terjaga.

Keberadaan sampah khususnya di lingkungan Desa Panti yang semakin padat penduduk tentu membutuhkan penanganan dan peran aktif warga sekitar. Terlebih di musim pancaroba, dimana genangan air pada sampah dapat menjadi sarang nyamuk yang bisa menimbulkan beberapa penyakit. 

Mengacu pada hal tersebut, Ibu Siti Maimunah, Ketua PKK sekaligus Ibu Kepala Desa Panti, mencoba untuk memberdayakan masyarakat dalam upaya mengelola sampah di lingkungan sekitar. 

Kesadaran tersebut muncul ketika Ibu Siti Maimunah, mengikuti sosialisasi Bank Sampah oleh Ibu Yulia, Direktur bank sampah “Larahan Makmur”. Sebagai bentuk realisasinya, Ibu Siti Maimunah lantas membentuk bank sampah di Desa Panti, dengan nama bank sampah “Kembang Sore”. 

Kembang Sore sendiri merupakan nama dari Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di Desa Panti, kebetulan yang membuat nama tersebut adalah Ibu-Ibu PKK. 

Bank sampah tersebut menerima semua jenis sampah serta memiliki manajemen layaknya perbankan, akan tetapi yang ditampung bukanlah uang melainkan sampah.

Adanya mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 156 juga turut membantu dalam pelaksanaan yang digagas oleh Ibu Siti Maimunah tersebut. Hal ini merupakan salah satu potensi desa Panti, selain dapat menjaga sanitasi lingkungan diharapkan juga sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Panti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun