Mohon tunggu...
Tasya Alyaa Laudza
Tasya Alyaa Laudza Mohon Tunggu... UIN Syarif Hidayarullah Jakarta

Saya suka makan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Popularitas ke Representasi: Membaca Politik Hiburan Melalui Perspektif Komunikasi Kritis

24 September 2025   07:05 Diperbarui: 24 September 2025   07:05 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LATAR BELAKANG

Fenomena masuknya figur publik dari dunia hiburan ke ranah politik membawa implikasi besar terhadap cara berpolitik di Indonesia. Meski telah bertransformasi menjadi anggota parlemen, banyak politisi tetap mempertahankan gaya komunikasi yang sensasional dan performatif. Situasi ini menimbulkan kesan bahwa ruang politik lebih menyerupai panggung hiburan ketimbang arena diskusi substansial.

POKOK ARUGUMEN

1. Politisi-selebritas

Popularitas selebritas menjadi modal politik yang kuat. Namun, gaya komunikasinya sering lebih menonjolkan citra dan sensasi dibandingkan argumentasi berbasis gagasan.

2. Peran Media

Media arus utama maupun media sosial cenderung mengedepankan aspek dramatis, viralitas, dan gaya personal politisi. Hal ini mendorong politik tampil sebagai tontonan publik ketimbang sarana deliberasi.

3. Krisis Representasi

Publik merasa kebutuhan mereka kurang terwakili oleh para elite. Akibatnya, demonstrasi dan aksi protes sering menjadi simbol ketidakpuasan terhadap citra politik yang hanya menghibur tanpa menyentuh persoalan nyata.

4. Popularitas vs Kompetensi

Demokrasi mengalami reduksi menjadi sekadar ajang kontestasi citra. Pemimpin dipilih bukan karena kapasitas intelektual atau integritas, tetapi karena kemampuan tampil menarik dan populer di ruang media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun