e-health adalah bidang yang muncul di persimpangan informatika medis, kesehatan masyarakat dan bisnis, merujuk untuk layanan kesehatan dan informasi yang disampaikan atau ditingkatkan melalui Internet dan teknologi terkait.Â
Di sebuah arti yang lebih luas, istilah tersebut tidak hanya mencirikan pengembangan teknis, tetapi juga keadaan pikiran, cara pemikiran, sikap, dan komitmen untuk jaringan, pemikiran global, untuk meningkatkan perawatan kesehatansecara lokal, regional, dan dunia dengan menggunakan informasi dan teknologi komunikasi.
Media sosial membawa dimensi baru dalam perawatan kesehatan dengan menyediakan saluran umum untuk profesional perawatan kesehatan, pasien, dan publik untuk berkomunikasi tentang masalah kesehatan, dengan potensi untuk meningkatkan hasil kesehatan. Ini adalah alat yang ampuh untuk interaksi sosial dan pendidikan berkelanjutan, dan memfasilitasi kolaborasi antar pengguna.Â
Ada manfaat pasti penggunaan media sosial untuk komunikasi kesehatan di masa pandemi dimana urgensi waktu, jarak fisik dan kebutuhan untuk menyebarkan informasi secara luas telah mendorong kami untuk mencari cara alternatif untuk bekerja dan belajar. namun, yang terpenting adalah pengguna media sosial memantau informasi yang dipertukarkan untuk kualitas dan keandalan, dan menghormati kerahasiaan pasien saat berpartisipasi dalam klinis diskusi.
Sosmed menjadi wadah baru dan mengenal seputar kesehatan melalui sosial media. Sosmed mempunyai banyak manfaat bukan hanya sebagai media komunikasi tetapi juga sebagai alat. Apalagi dibilang kesehatan untuk menentukan issue hoax atau fakta.
1. Mapping the topics/ideas & needs
Sebelum membuat sosmed kita harus menentukan terlebih dahulu pemetaan topik / ide & kebutuhannya dan Wawancara Jajak Pendapat Pakar data. Kemudian sekunder data bisa melalui tinjauan literatur, media sosial dan media massa.
2. Memilih prioritas target dan topik
Kita harus mengecek konten untuk disampaikan kesiapa ? Kemudian topik apasih yang paling mendesak ? Ex. Vaksin yabg di tunggu pada saat ini. Pada proses konten kita melalui brainstroming.
3. Membuat konten video
Setalah menentukan target kita akan bikin berupa apa medianya. Seperti poster,vidio/audio,atau pamflet. Setelah sudah memilih kita jugaa memikirkan resiko dan dampaknya yang perlu diperhatikan.