Mohon tunggu...
Tariza AmaliaPutri
Tariza AmaliaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Riset Kandungan Gizi " Sorgum & Nasi" pada Penderita Diabetes

15 Mei 2023   22:00 Diperbarui: 15 Mei 2023   21:59 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

PENDAHULUAN

Kesehatan jadi prioritas permasalahan yang dialami oleh pemerintah serta warga Di Indonesia. Salah satu tipe penyakit yang dirasakan warga merupakan diabet mellitus. Penyakit yang diakibatkan badan tidak sanggup menciptakan insulin (hormon yang memproduksi glukosa darah) ataupun pasokan insulin yang dihasilkan tidak memadai. Perihal ini bisa menimbulkan terbentuknya kenaikan glukosa dalam darah. Hasil Studi Kesehatan Bawah, Riskesdas tahun 2018 menampilkan kalau prevalensi pengidap diabet naik mejadi 8,5 persen, dari 6,9 persen.

Diabet mellitus sangat erat kaitannya dengan kandungan glukosa darah, sehingga dibutuhkan pengecekan glukosa darah sewaktu. Pengendalian kandungan glukosa darah pada pengidap diabet mellitus berhubungan dengan konsumsi santapan berlebih yang menyebabkan kenaikan kandungan gula darah. Antioksidan buat menanggulangi penyusutan glukosa darah pada pengidap Desimeter merupakan nasi beras merah serta nasi beras gelap.

Pola makan yang tidak tertib yang terjalin pada warga dikala ini bisa menimbulkan terbentuknya kenaikan jumlah penyakit degeneratif, salah satunya penyakit Desimeter. kenaikan jumlah penyakit degeneratif, salah satunya penyakit Desimeter. 

World Health Organization memberi tahu dalam Global Status NCDs kalau penduduk yang mengidap diabet mellitus pada tahun 2008 merupakan berjumlah dekat 347 juta serta 80% antara lain berasal dari negeri miskin serta tumbuh. Tidak cuma itu pada tahuan 2008 sebanyak 1,3 juta jiwa wafat akibat Diabet Mellitus. Apalagi World Health Organization memperkirakan pada tahun 2030 Desimeter jadi penyakit paling tinggi ke 7 pemicu kematian di dunia.

Penyakit Desimeter banyak diketahui orang selaku penyakit yang erat kaitannya dengan konsumsi santapan. Konsumsi santapan semacam karbohidrat/gula, protein, lemak, serta tenaga yang kelewatan bisa jadi aspek efek dini peristiwa Desimeter. Terus menjadi kelewatan konsumsi santapan hingga terus menjadi besar pula mungkin hendak menimbulkan Desimeter. Karbohidrat hendak di cerna serta diserap dalam wujud monosakarida, paling utama gula. Penyerapan gula menimbulkan kenaikan kandungan gula darah serta mendesak kenaikan sekresi hormon insulin buat mengendalikan kandungan gula darah.

Upaya pengobatan nutrisi kedokteran ialah bagian dari penatalaksanaan diabet melitus yang salah satunya dicoba dengan modifikasi diet lewat pengelolaan diet pada pengidap diabetes tidak cuma terbatas pada restriksi kalori serta konsumsi karbohidrat. Konsumsi glukosa dari pangan yang disantap hendak pengaruhi tingkatan kandungan gula darah sehabis 2 jam. Santapan dengan IG rendah bisa tingkatkan rasa kenyang dan menunda lapar. Mengkonsumsi berbahan IG rendah bisa memperlambat kenaikan kandungan gula dengan lelet.  Mengkonsumsi serat yang baik untuk pengidap diabet melitus merupakan 20-35 gr/hari dengan anjuran mengkonsumsi serat sebanyak 25 gr/hari. Kandungan gula darah bisa dikontrol dengan mengendalikan serta memonitor jumlah serat yang diasup.

Beras merah merupakan bagian dari tumbuhan herbal yang memiliki karbohidrat, lemak, protein, serat serta mineral pula memiliki senyawa flavonoid yang mempunyai keahlian selaku antidiabetes yang merendahkan glukosa darah dengan tingkatkan sekresi insulin serta menghindari resistansi insulin. Pada nasi beras hitam

Riset tentang beras merah serta beras gelap terhadap kandungan glukosa darah telah sempat dicoba, hendak namun cuma fokus pada salah satunya saja. Tetapi dalam riset ini, berfokus pada pemberian nasi beras merah serta nasi beras gelap terhadap pergantian kandungan glukosa darah pada pengidap diabet mellitus.

Sorgum ialah bahan pangan yang mempunyai kandungan serat paling tinggi diantara bahan serealia yang lain. Tepung sorgum besar serat serta rendah indeks glikemik bisa merendahkan kandungan glukosa darah puasa pada mencit diabet secara signifikan. Sorgum mempunyai isi gizi besar ialah kandungan abu 1,43 gram, protein 10, 62 gram, lemak 3,4 gram, serat agresif 6,70 gram, karbohidrat 72,0 gram, total tenaga 329 kal per 100 gram.

Isi serat sorgum pula besar ialah sebesar 8,12% lebih besar dibanding dengan tipe serealia lain semacam beras serta gandum. Indeks glikemik sorgum sebesar 41 yang tercantum dalam jenis indeks glikemik rendah. Tidak hanya itu, sorgum memiliki energi cerna lebih lelet sebab isi protein serta patinya. Oleh sebab itu sorgum sangat berpotensi selaku alternatif santapan buat pengidap diabet melitus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun