Mohon tunggu...
Tari nusantara
Tari nusantara Mohon Tunggu... Freelancer - Adalah seorang pembelajar baru di dunia kepenulisan dan berminat mengembangkan keterampilan menulisnya

Belajar dari apapun, siapapun dan kapanpun, agar bermanfaat bagi diri, keluarga, lingkungan, dan negara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

LKD PC Fatayat NU Banjarnegara

26 November 2020   20:49 Diperbarui: 26 November 2020   21:02 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Latihan Kader Dasar (LKD) menjadi program pendidikan dasar di Fatayat yang menjadi badan otonom Nahdlatul ulama (NU). LKD yang di selenggarakan oleh PC Fatayat NU Banjarnegara dilaksanakan selama dua hari yakni pada tanggal 21-22 November 2020 bertempat di Pondok Pesantren Al Fatah Kompleks Nurul Qur'an. kegiatan ini diikuti oleh semua pengurus baru, dengan tujuan memberikan pembekalan kepada semua pengurus untuk mengawal keberlangsungan organisasi dann kaderisasi sampai ditingkat anak ranting (dusun). pemateri LKD didatangkan dari Penguru Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Tengah. 

peserta LKD diberikan penguatan intelektual dan managerial, diantaranya pemahaman mengenai Kefatayatan,aswaja an nahdliyah,  keorganisasian, kepemimpinan, managemen keorganisasian, islam nusantara dan dministrasi keorganisasian. penguatan intelektual ini selaras dengan tema kegiatan LKD kali ini yakni "menciptakan kader militan, mandiri dan humanis". militansi menjadi aspek penting juga untuk memberikan penguatan intelektual pengurus kepada semua pengurus dan anggota di Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang berkedudukan di Kecamatan sampai di tingkat Anak ranting (dusun). selain itu kemandirian juga menjadi kebutuhan penting, dikarenakan kondisi medan dan kegiatan yang sering tidak terduga harus diaakan, maka kemandirian pengurus harus dimaksimalkan dan dilatih dalam kegiatan LKD. humanis, merupakan kebutuhan hidup manusia di alam semesta, agar tidak terjebak dalam arus fanatisme keagamaan, fanatisme ke-suku-an, dan fanatisme aliran. sikap fanatis ini yang menjadi pemecah belah persatuan, sehingga konsep humanis menjadi penting pengurus dalam berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun