Mohon tunggu...
Tara Nurfathi Widyarani
Tara Nurfathi Widyarani Mohon Tunggu... -

start at now

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Adikku Sang Kreator Peradaban, Refleksi MPKMB IPB Angkatan 51

15 November 2014   15:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:45 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adikku sang kreator peradaban, kalian adalah yang kami tunggu. Selama berbulan-bulan kakak-kakakmu mempersiapkan dengan sungguh-sungguh untuk menyambutmu. Setiap hari mereka menantikan sang kreator masa depan menginjakkan kaki di kampus rakyat ini. Adikku sang kreator peradaban, tibalah masanya ketika kakimu menjejakki sudut kehidupan kampus. Inilah masa transisi dari dunia sekolah menengah atas menuju kehidupan perkuliahan. Kehidupan baru di dunia yang baru. Merasakan hangatnya bertemu teman seperjuangan dari berbagai pelosok negeri. Menghirup aroma percampuran budaya di setiap lorong asrama. Bertemu ribuan kepala dengan berbagai macam ide-ide yang brilian. Adikku, tak sedikit darimu rela tinggal berjauhan dengan orang tuamu. Belajar mengatur hidup agar menjadi pribadi mandiri. Kami percaya orang tuamu pasti menaruh harapan besar di pundakmu. Harapan yang sama yang akan dilakukan oleh setiap orang tua di dunia. Berharap buah hatinya bisa menggapai cita-cita yang diimpikannya. Lebih dari itu semua, orang tua kalian pasti menginginkan putra putrinya menjadi pribadi pandai dalam segala hal. Pandai dalam akademik, pandai bertata laku yang baik, pandai bersosialisasi, pandai memilah mana yang baik dan buruk, pandai memilah mana yang bermanfaat atau tidak, kemudian pandai mengatur waktu dan kehidupannya kelak. Adikku, sekarang kalian sudah melewati masa pengenalan kampus mahasiswa baru. Hal yang sama pula telah kami lewati satu tahun lalu. MPKMB yang terlaksana tiga hari di kampus IPB tercinta ini. Sudah barang tentu kalian tak asing lagi dengan kakak skeeper dan kakak komdis. Mungkin kalian beranggapan kakak skeeper itu ramah dan baik, memang benar, itu tidak salah. Dan kakak komdis itu jarang senyum bahkan mungkin terlihat kaku, ya memang benar, itu tidak salah juga. Dalam sebuah keluarga skeeper itu ibaratnya ibu dan komdis itu ibaratnya ayah. Orang tua selalu mempunyai harapan agar buah hatinya bisa menjadi pribadi yang baik. Sama halnya dengan skeeper dan komdis, mempunyai satu tujuan yang sama, hanya mungkin caranya berbeda. Adikku mahasiswa baru angkatan 51, yang semua orang menyebutmu Kreator Peradaban. Kami harap kalian tak salah paham akan kedatangan kami saat-saat di penghujung acara tiap harinya. Bukan maksud hati mengusik ketenangan, kenyamanan duduk manismu. Ketika pembicara menyampaikan materi, kurasa kalian akan mudah mendapati kami. Berusaha jeli memastikan tak ada yang tertidur ataupun asik berceloteh dengan kawannya. Adikku, jika yang lain mungkin mudah mengutarakan perhatiannya terhadap kalian. Mungkin cara kami ini adalah cara memeluk kalian dari jauh. Ingat, seorang ayah tak akan rela buah hatinya terluka sedikitpun. Maka dari itu, mungkin perjalananmu dari asrama menuju Gedung Graha Widya Wisuda sedikit terusik oleh kami yang sering mengingatkan ini dan itu. Adikku, semua ini bukan karena kami tak suka dengan kalian, namun ini cara kami mengutarakan perhatian kepada kalian. Adikku, semoga kalian bisa bijak menghadapi semua yang terjadi. Kini kalian dan kami sama-sama mahasiswa yang sedang berjuang menuntut ilmu di Insititut Pertanian Bogor. Berusaha mewujudkan impian dan cita-cita kita masing-masing. Mengemban amanah dan harapan orang tua. Kita belajar bersama menjadi insan yang senantiasa bisa belajar dari setiap peristiwa. Pribadi yang berkarakter di manapun kita berada hingga mampu membedakan jalan mana yang harus diambil dengan keputusan bijak. Selamat berjuang kreator peradaban, bahteramu kini telah mengembangkan layarnya untuk mengarungi hantaman ombak di samudera. Mari bersama berjuang meng-create peradaban yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun