Mohon tunggu...
Tara Inastu Kandarpa
Tara Inastu Kandarpa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa UKDW

Biotechnology

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penggunaan Pestisida Kimiawi Mengancam Kesehatan Manusia

1 Juni 2020   10:00 Diperbarui: 1 Juni 2020   10:22 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tara Inastu- Tugas Artikel Mata Kuliah Analisa Risiko Kesehatan 

Kota Madiun merupakan bagian dari wilayah provinsi Jawa Timur bagian barat. Kota Madiun masih memiliki lahan pertanian sawah yang cukup luas. Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa terdapat sekitar 1.890 hektar luas lahan sawah di Kota Madiun. Semakin luas lahan sawah, maka resiko masyarakat untuk terkena penyakit juga akan semakin tinggi. Sawah menjadi faktor utama dalam meningkatkan faktor resiko kesehataman masyarakat.

Saat ini, banyak petani yang masih mempertahankan penggunaan pestisida kimiawi untuk membasmi hama di ladang, baik di perkebunan maupun di sawah. Hal ini akan menjadi masalah utama dari munculnya faktor resiko kesehatan masyarakat. Pestisida merupakan suatu bahan kimia dan material lain seperti mikroorganisme, virus dan lain-lain, dimana tujuan penggunaannya untuk mengontrol atau membunuh hama penyakit tanaman (Sanborn, 2002). Bahan utama pestisida adalah bahan kimia, hal ini yang menjadi faktor utama yang mengancam kesehatan manusia.

Petani menjadi seseorang yang memiliki resiko paling tinggi terkena paparan bahan kimia dari pestisida dibandingkan masyarakat lain. Hal ini dikarenakan petani berkontak langsung dengan pestida. Dengan demikian, semakin lama petani bekerja di sawah maka bahan kimia yang masuk kedalam tubuh juga akan semakin banyak. Bahan kimia dapat masuk kedalam tubuh melalui beberapa jalur seperti melalui distribusi air, udara, kontak fisik dan pencernaan apabila produk pertanian tersebut dikonsumsi oleh masyarakat. 

Ketika air yang telah tercemar dengan bahan kimia digunakan oleh masyarakat, maka kesehatan masyarakat terancam. Tak hanya melalui air saja tetapi bahan kimia juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui udara yang dihirup dan akan masuk dalam sistem pernapasan pada tubuh. Hal lain yang juga menjadi jalur masuknya bahan kimia dalam tubuh adalah kontak fisik, ketika petani bekerja di sawah maka akan langsung melakukan kontak fisik dengan pestisida itu sendiri mulai dari alat semprot pestisida, sepatu yang digunakan, pakaian, bahkan tubuh juga akan terkena paparan bahan kimia. Untuk itu, kontak fisik yang terjadi antara alat dan tubuh petani akan memudahkan bahan kimia masuk kedalam tubuh melalui kulit. Bahan kimia juga dapat masuk dalam tubuh melalui pencernaan ketika hasil dari pertanian tersebut dikonsumsi oleh masyarakat.

Besar kemungkinan masyarakat akan terserang beberapa penyakit akibat penggunaan pestisida di sawah maupun perkebunan. Penyakit tersebut seperti penyakit syaraf yang menyebabkan penyakit parkinson, menyebabkan cacat lahir pada bayi, dan penyakit kanker. Untuk itu perlu upaya penanggulangan dalam mencegah paparan zat kimia yang berlebih pada tubuh manusia dengan cara beralih menggunakan biopestisida. 

Selain itu merubah kebiasaan sehari-hari seperti mencuci buah maupun sayuran sebelum digunakan, mencuci tangan dan kaki setelah beraktivitas juga akan mengurangi munculnya penyakit yang membahayakan masyarakat. Ketika telah melakukan hal-hal tersebut maka  dapat mencegah dan mengurangi munculnya penyakit pada masyarakat. Untuk itu, peran masyarakat khsusnya petani sangat penting dalam hal ini, karena jika petani mengubah pestisida menajdi biopestisida maka akan mengurangi munculnya penyakit pada masyarakat. Selain itu, pemerintah juga memiliki peran yang tak kalah penting, dengan membuat kebijakan penggunaan pestisida yang diubah menjadi biopestisida akan mengurangi resiko masyarakat terkena penyakit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun