Mohon tunggu...
Taofik Wildan
Taofik Wildan Mohon Tunggu... Buruh - Saya adalah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Wildan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tugas Berat Mendandani Petani

25 Maret 2019   19:07 Diperbarui: 25 Maret 2019   19:28 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani (Foto: indoagribiz.com)

Pertanian adalah sektor penting dan strategis, sehingga pemerintah wajib peduli pada petani. Mulai dari segala aspek terkait kehidupan petani, harus jadi agenda utama.

Tanpa petani, kita tentu akan sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Mengingat besarnya peran dan jasa petani itulah, pemerintah harus bisa menjadikan para petani hidup sejahtera. Berbagai cara mesti dilakukan oleh Presiden, dan khususnya jajaran Menteri Pertanian (Mentan), untuk mendandani petani agar segala aspek kehidupan dan kegiatan berusaha mereka jadi mumpuni.
Sindonews Jatim

kerja berat (meme olah pribadi)
kerja berat (meme olah pribadi)
Di era digital dan menyongsong revolusi industri 4.0 nanti, salah satu cara untuk mewujudkan mimpi menyejahterakan petani adalah dengan memberikan kemudahan kepada para petani melalui teknologi digital. Pembinaan dan bimbingan dilakukan agar petani memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan menaikkan pendapatan.

Baru-baru ini, pemerintah menargetkan satu juta petani yang mulai menggunakan teknologi digital pada 2019. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah menggandeng beberapa startup atau perusahaan rintisan di bidang digitalisasi pertanian, seperti TaniHub dan Eragano.

TaniHub membantu petani dalam memasarkan produk-produk pertanian mereka. Aplikasi ini konon kabarnya sudah menggandeng sekitar 20 ribu petani yang tergabung dalam 1.200 kelompok petani. Para petani akan dibantu dalam memasarkan produk dengan petani akan terhubung langsung dengan konsumen. Mulai dari pelaku bisnis seperti restoran, catering, hingga reseller.

Hadirnya startup tersebut, secara tidak langsung telah memotong rantai distribusi yang panjang. Makanya diharapkan akan menjaga stabilitas harga dengan baik. Lebih jauh, petani diharapkan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya. Dengan bantuan tersebut, besar harapan kita agar para petani di Indonesia mampu berdaya saing.

Jokowi mengatakan pemerintah akan terus mendorong penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas petani. Termasuk di dalamnya untuk menghubungkan petani dengan pasar. Saat bersamaan, para petani akan didukung untuk berkoperasi. Koperasi yang dimaksud adalah yang berdaya saing sebagaimana perusahaan modern.

Pemerintah berupaya terus mendorong petani di Indonesia menjadi petani canggih. Bukan hanya untuk meningkatkan produktivitas dalam upaya membangun ketahanan pangan, tapi juga untuk mendorong kesejahteraan petani itu sendiri.

Selain digitalisasi atau pembangunan infrastruktur langit, pemerintah juga hendaknya tidak abai dengan bantuan fisik.  Misalnya bantuan alat-alat pertanian dan membangun infrastruktur pertanian seperti waduk dan irigasi. Kalau tidak salah, pada 2017 dibangun 43 bendungan, pada 2018 diproyeksi 57 unit bendungan yang dibuat, serta pada 2019 pemerintah menargetkan pembangunan 65 unit lagi. Di sisi lain dalam periode 2015 sampai 2018, jaringan irigasi atau pengairan, telah dibangun 860.015 hektare jalur irigasi baru dan untuk keperluan rehabilitasi dibuat seluas lebih dari 2 juta hektare.

ekspresi petani (meme olah pribadi)
ekspresi petani (meme olah pribadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun