harga bawang putih impor asal China hasil panen Juni tahun ini, akan naik!
Ada kabar buruk yang siap menghantui Indonesia selepas Lebaran. Berhembus informasiMengapa buruk? Ya tentu saja buruk. Bagaimana tidak, sekitar 96% dari konsumsi bawang putih nasional rata-rata 500 ribu hingga 600 ribu ton tiap tahunnya dipenuhi lewat impor. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang tahun 2018 saja Indonesia mengimpor bawang putih sebanyak 582.994 ton, dengan 99,6% berasal dari China.
Kabar akan adanya kenaikan harga tersebut diamini salah seorang importir bawang putih mandiri, Haryanto. Ia bilang ada kemungkinan kenaikan harga bawang putih sebesar US$200 per ton, dari yang sebelumnya US$1.050 per ton. Kenaikan tersebut dipicu oleh perbedaan produksi antara panen lama dengan panen baru yang sedang berlangsung di China pada Juni ini.
"Kalau harga panen lama itu US$1.050 per ton, yang panen baru US$1.250 per ton," ungkap Haryanto seperti dikutip dari Republika, kemarin.
Nah informasi kenaikan harga bawang putih impor asal China tentu tersebut tentu saja dikhawatirkan akan berimbas pada harga pasaran bawang putih di dalam negeri. Haryano bilang jika benar kenaikan harga nantinya diterapkan oleh China, maka secara otomatis para importir akan melakukan penyesuaian kenaikan harga sebab biaya modal bertambah.
Untuk bawang putih impor yang sudah masuk dan merupakan bagian dari kuota impor sebesar 300 ribu ton yang diberikan oleh pemerintah, pihaknya belum memastikan apakah akan menaikkan harga atau masih mengikuti harga normal.
Hanya saja, sepuluh hari jelang Lebaran harga bawang putih mengalami kenaikan sebab stok yang dimiliki importir sudah disalurkan ke pasar. "Tapi setelah lebaran katanya barang bakal masuk lagi, ya mudah-mudahan harga bisa relatif terkendali," kata dia.
Harga bawang putih di tingkat importir saat ini mencapai sekitar Rp 20 ribu-Rp 25 ribu per kilogram (kg). Jika kisaran harga jual kepada pedagang tersebut dapat bertahan, dia memastikan harga bawang putih tidak akan mengalami fluktuasi dan mempengaruhi pasar.
Salah satu bandar bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Nur, mengaku sudah mendapatkan informasi mengenai rencana kenaikan harga dari importir. Namun ia belum mengetahui lebih jauh detail kenaikan harga bawang putih yang bakal ditetapkan nantinya. "Katanya karena stok panen baru, jadi ada kenaikan," ungkapnya.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai, dengan banyaknya porsi impor bawang putih dari negeri tirai bambu tersebut, hal ini dapat memudahkan China maupun importir untuk menaikkan harga bawang putih. Terlebih belum ada negara lain yang menjadi negara impor potensial sebagai produsen bawang putih global.