Komunikasi yang aktif dapat meningkatkan kepercayaan dan mempererat hubungan antara guru dan siswa.
Sesekali, berikan kesempatan pada siswa untuk merancang program pembelajaran sesuai dengan keinginannya. Selanjutnya, diskusikan dengan siswa terkait rancangan konten yang paling efektif dan menyenangkan, aturan, dan konsekuensi pada pembelajaran yang mereka rancang. Aturan dan konsekuensi dibuat agar pembelajaran tetap pada jalurnya.
Teknik ini diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih inovatif dan meningkatkan semangatnya untuk belajar.
Menyesuaikan Diri Dengan Siswa
Jika materi yang disampaikan ingin mudah diserap oleh siswa, maka pahami karakteristik siswa di setiap kelas. Setiap orang memiliki karakteristiknya masing-masing dalam memahami materi. Memang terdengar sulit untuk memperhatikan cara pemahaman puluhan hingga ratusan siswa, namun begitulah guru yang justru akan disenangi oleh siswa.
Ketika seorang guru paham akan keadaan siswa, maka siswa akan lebih senang dan terbuka dalam pembelajaran. Jika siswa sudah mulai merasakan adanya koneksi dirinya dengan guru, maka siswa tersebut tidak akan kesulitan menyampaikan pertanyaan maupun kritik terkait pembelajaran yang sudah dilalui.
Kritik merupakan hal yang sulit didapatkan oleh seorang siswa karena perasaan segan. Tidak jarang guru malah merasa marah karena dikritik oleh siswa. Padahal, kritik dari siswa merupakan hal yang penting untuk mengevaluasi diri dan meningkatkan kemampuan mengajar seorang guru.
Kendati banyak guru dan siswa yang merasakan sulitnya pembelajaran daring, namun jika sudah terbiasa, hal ini akan memberikan kebebasan dan fleksibilitas untuk menyesuaikan zaman yang kian modern. Selain itu, pembelajaran daring juga merupakan pengalaman baru yang tidak dirasakan saat pembelajaran di kelas.Â
Di tengah pandemi yang semakin mewabah, kegiatan secara daring sangat dituntut untuk digerakkan sehingga mau atau tidak mau setiap orang di sektor pendidikan harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru seperti pembelajaran daring ini.