Mohon tunggu...
Alek Laksana Vp2
Alek Laksana Vp2 Mohon Tunggu... -

Asisten Sopir Bajaj..... \r\n\r\n~\r\n\r\n"Belajar Membaca"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Antara Ibnu dan Rinaldi

8 Juli 2012   18:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:10 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik juga Melihat artikel terbaru dari kompasianer Ibnu Dawam Aziz [ IDA ] yang berjudul,"Pembicraan dengan Rinaldi Abrakadabra Sang Liberalis (Menguak Tabir Pengkhinatan Kaum Liberal Terhadap Pancasila)",Menariknya dari judul artikelnya yang panjang tersebut  langsung bisa diterka apa yang dituju oleh penulis tersebut.Isi artikelnya berupa potongan potongan dari diskusi atau pembicarannya dengan Rinaldi Abrakadabra [RA],sayangnya dalam artikel tersebut saya tak melihat diartikel mana diskusi itu berlangsung,apa dalam satu artikel atau dalam beberapa artikel.saya sudah coba membaca beberapa kali tetap tidak saya temukan link artikel yang dijadikan rujukan artikel tersebut,semoga saya salah.

Yang lebih menarik bagi saya adalah dari judul artikelnya sepertinya menjadikan IDA adalah orang yg membela Pancasila,Yaaa memang menjadi menarik buat saya, karena yang saya ketahui dibeberapa artikel dan komentar IDA sebelumnya justru saya melihat sebaliknya,apa beliau sudah berubah, atau hal ini sengaja dilakukan karena sedang berhadapan dengan Rinaldi A agar pendapatnya juga ikut didukung oleh yang lainnya,..entahlah hanya beliau yang bisa menjawabnya.

Saya melihat beliau ini adalah orang yang berpendapat/menginginkan Ideologi Politik Syariah diterapkan dalam kehidupan bernegara di NKRI,Itu terlihat jelas saat dulu berinterakasi dengan saya diartikel saya dan diberbagai artikelnya serta komentarnya diberbagai artikel orang lain.

Kalau cuma mengharapkan dukungan dari kompasianer dengan berpura pura menyetujui Pancasila dengan maksud mengharapkan kompasianer lain untuk  ikut tidak suka kepada RA, bagi saya itu tidak Gentle namanya.

Memang saya merasakan ada "keanehan" terjadi di kompasiana akhir akhir ini,Mereka yaangg tadinya saya kenal sebagai kompasianer yang Tidak suka/menyetujui Pancasila tiba tiba bisa saja saat berhadapan dengan orang lain yang pendapatnya tidak disetujuinya dengan gagahnya mengatakan dirinya sebagai "Pembela Pancasila" misalnya dengan memberi komen khawatir Pancasila hilang dari NKRI ini dan sebagainya, Jelas bagi saya mereka itu cuma cari dukungan saja untuk "menyerang" pendapat orang yang berbeda dengannya.

Yang nyata terlihat bagi saya,saat di artikel saya pada akun yang lama yang sudah dibaned admin,tentang artikel Politik Syariah itu yang nyata nyata berada dikanal politik,bisa muncul orang yang sok membela Pancasila,tetapi anehnya sekaligus Dia tidak setuju dengan isi artikel saya malah disertai dengan mengancam segala,Padahal saya tahu persis,pada komen komen dan artikel sebelumnya, Saya melihat  intinya dia berpendapat tidak menyetujui Pancasila.

Juga terlihat Banyak yang pantas dipertanyakan pernyataan IDA dalam artikelnya tersebut,salah satunya seperti mengatakan ""Gus dur, Amien Rais,Said Aqil Syiraj dll sebagai Pahlawan Indonesia untuk Liberalisasi...dst"", Suatu penilaian yang sangat memperjelas siapa kompasianer ini sebenarnya.Dia menempatkan tokoh tokoh yang tidak SEHALUAN dengannya pada posisi seperti itu.Padahal menurut saya ketiga tokoh tersebut adalah tokoh tokoh yang membela Pancasila. Saya rasa semua kompasianer pasti kenal siapa Bapak dan Kakek Gusdur yang nyata nyata adalah yang ikut terlibat mendirikan negara ini.

Oh..ya anda mungkin bertanya tanya dari judul artikel saya ini,kenapa saya tak membahas Rinaldi,Jawabannya adalah karena artikel ini merujuk ke artikel Iwan Dawam Aziz,dan yang terpenting adalah Saya tidak mau dianggap sebagai orang yang sudah termakan propaganda IDA....hahahahaha

Gitu Ajah...:)

Salam Kenal Kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun